Pujian dari Hati yang Tulus

Senin, 30 Mei 2016

Pujian dari Hati yang Tulus

Baca: Mazmur 51:9-19

51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

51:10 Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!

51:11 Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!

51:12 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

51:13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

51:15 Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

51:16 Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!

51:17 Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!

51:18 Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.

51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. —Mazmur 51:19

Pujian dari Hati yang Tulus

Dalam perjalanannya ke luar negeri, teman saya mendatangi suatu gereja untuk beribadah. Ia memperhatikan bahwa orang-orang yang memasuki ruang kebaktian segera berlutut dan berdoa dengan membelakangi mimbar yang terletak di bagian depan gereja. Teman saya menyadari bahwa jemaat gereja itu sedang mengakui dosa mereka kepada Allah sebelum mereka memulai kebaktian.

Bagi saya, tindakan yang menunjukkan kerendahan hati itu melukiskan perkataan Daud di Mazmur 51, “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” (ay.19). Daud sedang menggambarkan penyesalan dan pertobatannya sendiri atas dosa perzinahan yang diperbuatnya dengan Batsyeba. Penyesalan yang sungguh atas dosa terjadi ketika kita menerima pandangan Allah terhadap perbuatan kita— dengan memandang dosa sebagai sesuatu yang jelas-jelas salah, membencinya, dan tidak ingin lagi meneruskannya.

Ketika kita benar-benar menyesali dosa kita, Allah menerima kita kembali dengan penuh kasih. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1Yoh. 1:9). Pengampunan itu membuat kita merasa lega di hadapan-Nya dan menggugah kita untuk memuji nama-Nya. Setelah Daud bertobat, mengakui dosanya, dan diampuni Allah, ia merespons dengan mengatakan, “Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu” (Mzm. 51:17).

Kerendahan hati adalah respons yang tepat terhadap kekudusan Allah. Dan pujian merupakan respons hati kita terhadap pengampunan yang dianugerahkan-Nya. —Jennifer Benson Schuldt

Ya Tuhan, tolonglah aku untuk tidak membenarkan atau menyepelekan dosaku. Terimalah aku dalam kejatuhanku, dan jangan biarkan apa pun menghalangiku untuk memuji nama-Mu.

Pujian adalah lagu yang keluar dari jiwa yang telah dibebaskan.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 10-12; Yohanes 11:30-57

Artikel Terkait:

Remukkanku ‘Tuk Memandang-Mu

Sebuah puisi indah yang menceritakan cara Tuhan menarik Ruth Lydia kembali untuk terus memandang kepada-Nya. Meski itu berarti dia harus diremukkan hingga ke titik yang paling rendah.

Bagikan Konten Ini
24 replies
  1. Masda Siahaan
    Masda Siahaan says:

    Terimakasih Tuhan utk firman -Mu yg begitu indah pagi ini, ampunkan aku Bapa dari segala dosaku, agar aku layak menerima berkat yg dari pada -Mu. Amin.

  2. Mikha Febriana Sitepu
    Mikha Febriana Sitepu says:

    karena memuji dan memuliakanMu merupakan kerinduan yg harus dan tetap dilakukan, disaat suka dan terpuruk sekalipun. Terimakasih untuk firmanNya yg menguatkan

  3. Gatot Purwo Susilo
    Gatot Purwo Susilo says:

    Amin…. Dia BAPA yang baik,suka mengampuni dan berlimpah kasih setia NYA….

  4. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  5. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang lebih kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  6. anggrenie
    anggrenie says:

    terlujilah nama Tuhan atas pengampunan yg tlh Dia berikan bagi kita semua. amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *