Saat Dia Berkata Dia Tidak Mencintaiku

Penulis: Joanne Lau
Artikel asli dalam Bahasa Inggris: When He Said He Didn’t Like Me

When-He-Said-He-Did-Not-Like-Me

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.–1 Yohanes 4:19

Punya pasangan. Banyak di antara kita, termasuk aku, sangat menginginkannya. Pada satu masa dalam hidupku, aku sangat menyukai seorang pemuda, sebut saja namanya Andy.

Aku ingat betapa aku memimpikan hari saat Andy akan mengajakku kencan, dan betapa aku ingin menghargai setiap momen yang kami lewatkan bersama. Kami sudah bersahabat di sekolah, dan sekalipun ada suara dalam hatiku yang berkata bahwa hubungan kami hanya sebatas sahabat, aku tetap saja suka dekat-dekat dengan dia dan selalu ingin mendapatkan perhatiannya.

Suatu malam, seperti biasa kami jalan-jalan bersama. Singkat cerita, Andy mengatakan dengan sangat jelas bahwa hubungan kami hanya sebatas sahabat, dan dia menganggapku sebagai seorang saudara perempuannya di dalam Kristus.

Harapanku hancur berkeping-keping. Malam itu aku hampir tidak bisa tidur. Setiap kali aku menutup mata, aku teringat akan apa yang dia katakan. Aku menangis sepanjang malam. Aku merasa tidak mungkin mencintai orang lain lagi dalam hidup ini. Aku merasa frustrasi, marah, dan sangat sedih. Parahnya lagi, aku tidak bisa menceritakan apa yang kurasakan itu kepada siapa pun, termasuk kepada teman-temanku. Tidak pernah aku merasa sendirian seperti itu. Dalam rasa putus asaku, aku menangis di hadapan Tuhan, mohon agar Dia mengaruniakan sukacita dan damai di dalam hatiku. Setelah itu, aku pun tertidur, lelah dengan kesedihanku sendiri.

Keesokan paginya, setelah tidur selama tiga jam saja, aku terbangun. Yang mengejutkan, perasaan pedih dan frustrasi yang dalam itu telah lenyap, digantikan perasaan sukacita dan bahkan sebentuk kasih persaudaraan yang baru untuk Andy (bagiku ini sangat aneh, mengingat beberapa jam sebelumnya aku masih merasa begitu marah terhadapnya!)

Pertama-tama, aku harus menegaskan di sini bahwa aku bukan seorang perempuan super. Aku tahu betul bahwa mustahil bagiku bisa mengasihi Andy seperti itu dengan kekuatanku sendiri. Kebanyakan kita mengasihi dengan syarat-syarat tertentu. Kita mengasihi mereka yang membuat kita merasa berharga, jantung kita berdebar-debar, dan hati kita berbunga-bunga.

Satu-satunya alasan aku bisa mengasihi Andy sebagai seorang sahabat adalah karena Tuhan telah lebih dulu menyatakan kasih-Nya kepadaku. Sekalipun kata-kata Andy menyakitiku dan harapanku tidak terwujud, aku masih dapat mengasihinya karena Tuhan mengingatkan aku betapa Dia telah lebih dulu mengasihiku.

Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya yang rela berkorban di dalam Yesus. Dia tidak menghukum kita yang sudah berdosa, namun justru memberikan anugerah yang sebenarnya tidak pantas kita terima. Dia bisa saja tidak mau lagi berurusan dengan kita, namun Dia malah mengulurkan tangan-Nya kepada kita, mengasihi kita agar kita juga dapat belajar mengasihi orang yang telah menyakiti kita, baik secara sengaja atau tidak.

Pengalaman telah mengajarkan aku bahwa memiliki pasangan itu tidak akan pernah bisa memuaskan kebutuhan kita untuk dicintai sepenuhnya. Hanya Tuhan yang dapat mengasihiku dengan sempurna. Kasih-Nya tidak akan pernah mengecewakan, tidak pernah gagal, dan selalu memuaskan hidupku.

Hari ini, aku memiliki pernikahan yang bahagia. Namun, meskipun pernikahan itu indah, pernikahan tetap tidak dapat memuaskan kita sepenuhnya. Pernikahan juga tidak dapat mengambil alih posisi Tuhan di dalam hidupku.

Tuhan selalu hadir, menanti kita untuk berseru kepada-Nya dan untuk menerima kasih-Nya. Semua kerinduan dan kebutuhan kita akan dipuaskan oleh kasih-Nya. Maukah kamu mengalami kasih-Nya hari ini juga?

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. ritha
    ritha says:

    biarlah kiranya Kasih Yesus tak pernah hilang driku..kasihNya merupakan anugerah terdahsyat dlm hidupku…ajar aku utk senangkan Mu Tuhan…

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Syalom, Selamat Hari Minggu dan Selamat kepada yang merayakan hari VALETIN, semoga, dengan membaca dan menyimak Artikel ini, dapat kita merenungkan dan menyadari sepenuhnya akan kasih sayang yang diberikan Tuhan Yesus kepada kehidupan kita semua dan dalam rangka merenungkan akan hari kasih sayang saat ini yg kita kenal dengan SEBUTAN hari VALETIN, yg setiap tahun diperingati setiap pada Tgl 14 Pebruari, Gbu,….

  3. bunga afria susanti
    bunga afria susanti says:

    artikel yg bagus☺dimana cerita ini hampir sama dengan diriku.aku belajar mengasihi meski hatiku sakit..aku belajar kuat.Mazmur 90:12😇 kekuatan di hidupku,ku dapat dalam Yesus…

  4. Sisca Apryanti Magdalena Simanjuntak
    Sisca Apryanti Magdalena Simanjuntak says:

    alasan kita mengasihi orang lain afalah krn Allah terlebih dulu mengasihi kita..
    have a nice day 😊

  5. Yansen van Tahya
    Yansen van Tahya says:

    amin….. ajarkanku ya Tuhan untuk selalu mengerti setiap penolakan yg Ada di dunia ini Karena ku Tau Engkau Tuhanku takkan pernah menolakku bahkan lebih dulu mengasihiku…. Terimakasih Ya Tuhan Yesus

  6. hericuk
    hericuk says:

    luar biasa…sangat mendamaikan bagi yang galau dengan cinta. Ternyata CintaNya lebih besar dr segalanya di dunia ini

  7. Rosalina
    Rosalina says:

    Amin
    berat Tuhan melepaskan dia yg ku kasihi..
    tapi aku percaya, Engkau menyediakan yg terbaik

  8. Fransiska Endah Y
    Fransiska Endah Y says:

    Amin. Suka banget sama curhatan mlam hari ini. Keep spirit. . .!! Kasih Allah’ku tak berkesudahan pada siapa pun juga.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *