Memandang ke Depan
Rabu, 24 Februari 2016
Baca: Lukas 2:21-35
2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 –dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri–,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Simeon] seorang yang benar dan saleh . . . Roh Kudus ada di atasnya. —Lukas 2:25
Ketika Rembrandt, pelukis kenamaan asal Belanda, meninggal dunia secara mendadak pada usia 63 tahun, sebuah lukisannya yang belum selesai ditemukan pada penyangga kanvasnya. Lukisan itu memusatkan perhatiannya pada raut wajah Simeon yang sedang menggendong bayi Yesus ketika Dia dibawa orangtua-Nya ke Bait Allah di Yerusalem, genap 40 hari setelah kelahiran-Nya. Namun demikian, latar belakang dan detail lainnya pada lukisan itu belumlah diselesaikan oleh Rembrandt. Sejumlah pakar seni meyakini bahwa Rembrandt tahu akhir hidupnya sudah dekat dan—seperti Simeon—siap untuk “pergi dalam damai sejahtera” (Luk. 2:29).
Roh Kudus ada dalam hidup Simeon (ay.25), maka bukanlah suatu kebetulan jika ia berada di Bait Allah ketika Maria dan Yusuf menyerahkan putra sulung mereka kepada Allah. Simeon yang telah lama menantikan Mesias yang dijanjikan itu kemudian menggendong Anak itu dan memuji Allah, dengan berkata: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel” (ay.29-32).
Simeon tidak mendambakan kembalinya kejayaan Israel seperti dahulu kala, melainkan sedang menantikan Mesias yang dijanjikan akan menyelamatkan segala bangsa. Seperti Simeon, kita juga dapat menantikan masa depan yang penuh pengharapan, karena kita tahu kelak kita akan bertemu dengan Tuhan. —David McCasland
Ya Bapa, kiranya kami dapat menjadi seperti Simeon, yang selalu menantikan kedatangan Yesus, Tuhan kami.
Amin, datanglah, Tuhan Yesus! —Wahyu 22:20
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 7-8; Markus 4:21-41
Tuhan..hadir dan datanglah di dalam hidup dan kehidupan kami..agar segala yg kulakukan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan..
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal teguh tentram baik bahagia terus penuh menang tinggi luas banyak segar nyaman sejuk kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
MenantikanMu menjadi sebuah alasan bagiku sbagai wujud iman yg tertuju pada Yesus. Layaklah Engkau disebut MESIAS
Amin Tuhanku Yesus Kristus
Terimakasih Tuhan karena Tuhan Yesus senantiasa Turut campur tangan didalam stiap langkah hidupku dan Tuhan jg mendengarkan seruan doa anak2mu yang meminta tolong, kuatkanlah iman kami smua. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin
ajar kami Bapa menantikan kehadiranMu dgn penuh sukacita dan kitanya hidup kami tetap berfokus pada Bapa saja
Tuhan,, ampuni aku di kala kesibukanku, aku kadang melupakanMu dalam hidupku.. Hari ini Kau ingatkanku dalam hatiku,, bahwa setiap saat kami merindukan kehadiran Tuhan begitu juga setiap masa depanku telah kau beri yang terbaik.. Thank you my Lord 🙂
mantap broo
aku percaya Tuhan,dalam janjimu kemenanganku,selama kan ku nyatakan besar setiamu Tuhan di hidupku
terima kasih Tuhan atas berkat dan rahmatMu yang baru disetiap hari. bekerjalah Roh KudusMu dalam diri kami, agar kami dapat selalu dituntun pada rencanaMu. Amin
Amin…Tuhan Yesus
Maka bersabdalah saja, maka akupun akan sembuh.
Jesus, please change my life.