Menemukan Diriku Di Dalam-Nya (bagian 2)
Tatapan yang penuh tanda tanya. Tampak keheranan. Mungkin mereka merasa aneh. Atau, mungkin mereka langsung malas mendengarkan lebih jauh begitu tahu kalau aku bekerja di sebuah pelayanan Kristen.
Mungkin aku saja yang berasumsi mereka akan bereaksi seperti itu.
Mungkin aku salah karena memberi keterangan yang tidak jelas tentang pekerjaanku.
Sulit untuk menjelaskan apa yang kulakukan kepada orang yang tidak punya keyakinan yang sama. Jauh lebih mudah bicara tentang pekerjaan sekuler—tentang atasan, rekan kerja, gaji, lingkup pekerjaan. Peningkatan karir. Jabatan bergengsi. Atasan dan rekan kerja yang menyebalkan. Kenaikan gaji. Semua hal yang juga dialami dan yang menarik bagi orang lain. Betapa senang bila orang lain memperhatikan apa yang kita bicarakan. Sayangnya semua hal itu sudah aku tinggalkan… Ahh… kalau saja aku masih bertahan dalam pekerjaanku dulu, tentu ada banyak orang yang akan memperhatikanku.
Astaga, berhentilah berpikir seperti itu. Aku tidak percaya aku masih bergumul dengan hal yang sama. Aku tahu untuk apa aku ada di sini. Berhentilah membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Ampuni aku, Tuhan. Ingatkan aku mengapa aku memilih jalan ini.
Semua akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. Aku hanya perlu membiasakan diri. Tujuanku bukanlah untuk membuat orang terkesan. Tidak apa-apa jika orang lain tidak tertarik.
Saat hidup ini kelak berakhir, hanya satu hal yang penting. Apakah aku telah melakukan yang terbaik untuk hidup dalam kebenaran? Apakah aku telah menjalani hidupku untuk-Mu?
Serial Perjalanan Hati: Menemukan Diriku Di Dalam-Nya
Material: Foto digital, Photoshop
Penulis: Jude Dias, Shawn Quah, Joanna Hor, Vania Tan, Michele Ong, Abigail Lai
Penerjemah: Jonathan Chandranegara, Elisabeth Ch
Salah satu pencarian terbesar dalam hidup ini adalah pencarian jati diri. Siapakah diri kita? Apa saja yang menentukan identitas kita? Jalan mana yang akan membawa kita menemukan jawabannya? Mengapa identitas itu sangat penting bagi kita? Bulan ini kami berbicara dengan sejumlah anak muda, mendengarkan cerita dan pergumulan hati mereka saat berusaha mengejar yang esensi dalam hidup ini. Apakah kamu mendapati dirimu mengalami hal yang sama dengan mereka? Bagikan apa yang kamu alami dalam kolom komentar di bawah ini.
terima kasih, Tuhan memberkati
pemaparan dan sharing yg sangat memberkati
Demikian halnya dengan saya yang saat ini menyadari akan keberadaanku diriku yang sudah terbatas kemampuanku untuk dapat aktif menjalankan aktivitas profesiku sebagai seorang konsultan dari sebuah perusahaan yang saya pimpin sendiri, disebabkan dengan kondisi tubuhku yang terkena serangan strook berat yang menyebabkan pecah pembuluh darah sebelah kanan kepala saya sehingga menyebabkan saya mengalami kelumpuhan dari organ kaki dan tangan kiri saya, yang kusadari ini semua adalah akibat konsekwensi dari pola hidup saya yang sangat flugar dan terlalu glamor dalam kesehariannya,sehingga kusadari saat ini dengan masih diberikannya kasih sayang Tuhan Yesus kepada diriku ini, puji Tuhan saya masih bisa dipulihkan untuk kembali bisa aktif mengikuti secara rutin renungan santapan rohani setiap paginya, yang saya rasakan dapat memberikan penguatan iman saya yang otomatis juga ikut serta dapat memulihkan kondisi fisik organ tubuh kaki dan tangan kiri saya, kiranya Tuhan Yesus memberkati kehidupan kita semua, Amin
saat saya jatuh dalam dosa, Tuhan msh mau datang kepada saya dan berbicara kepada saya, sedangkan saya sudah terlibat dlm dosa, betapa hinanya aku, tp Tuhan tak malu untk menghampiriku, saat ini dan sekarang bahkan selamanya saya ttp ingin ikt Dia
ya hanya satu..hidup untuk Tuhan
Tuntun n sertai hambaMu ini untuk dapat berkarya lewat pekerjaan n studi demi Kemulyaan Nama Tuhan. Amin.
Bantu aku tuhan dalam menyelesaikan masalah ku, aku percaya hanya engkau yang dapat memulihkan hidupku untuk memuliakan namamu. Amin