Kau Dahulu!

Selasa, 19 Januari 2016

Kau Dahulu!

Baca: Filipi 2:1-11

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

[Yesus] telah merendahkan diri- Nya. —Filipi 2:8

Kau Dahulu!

Sherpa Nawang Gombu asal Tibet dan Jim Whittaker asal Amerika berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada tanggal 1 Mei 1963. Mendekati puncak itu, masing-masing dari mereka memikirkan tentang kehormatan untuk menjadi yang pertama menginjakkan kaki di puncak gunung itu. Whittaker memberi isyarat kepada Gombu untuk melangkah maju terlebih dahulu. Namun Gombu menolaknya, dan dengan senyuman ia berkata, “Kau dahulu, Big Jim!” Akhirnya, mereka memutuskan untuk bersama-sama melangkahkan kaki ke puncak gunung itu.

Paulus mendorong umat percaya di Filipi untuk menunjukkan kerendahan hati semacam itu. Ia berkata, “Jangan-lah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Flp. 2:4). Sikap egois dan meninggikan diri berpotensi memecah belah, tetapi kerendahan hati akan menyatukan kita, karena sifat tersebut merupakan bagian dari berada “dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan” (ay.2).

Ketika terjadi pertengkaran atau perselisihan pendapat, kita dapat meredamnya dengan melepas hak kita untuk menjadi yang paling benar. Kerendahan hati mendorong kita untuk menunjukkan kasih dan kelemahlembutan, terutama pada saat kita terpancing untuk mendahulukan kepentingan diri sendiri. “Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (ay.3)

Bersikap rendah hati akan menolong kita untuk semakin menjadi serupa dengan Yesus yang, demi kita, “telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati” (ay.7-8). Mengikuti jejak Yesus berarti melepaskan apa yang terbaik bagi diri sendiri demi mendahulukan yang terbaik bagi sesama. —Jennifer Benson Schuldt

Ya Yesus, Engkau menyerahkan hidup-Mu bagiku. Tolong aku untuk meneladani kerendahan hati-Mu dalam setiap pengorbanan yang kujalani. Kiranya aku memuliakan-Mu dengan mendahulukan sesamaku.

Kerendahan hati menumbuhkan kesatuan.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 46-48; Matius 13:1-30

Bagikan Konten Ini
10 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang berada didalam kerajaan surga,perkenangkanlah hambamu di pagi hari ini menaikan segala puji dan sembah kepadamu atas kasih sayang dan berkat serta perlindunganmu yang engkau berikan didalam kehidupan kami sekeluarga, Tuhan Yesus berilah kami hikmat dan tuntunanmu di dalam perjalanan hidup kami agar sesuai dengan kehendakmu untuk selamanya merendahkan hati dan mementingkan kebersamaan orang lain sebagaimana yang engkau ajarkan di dalam kehidupanmu semasa didunia bersama kami, didalam nama Tuhan Yesus kami bersyukur dan berterima kasih kepadamu, terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  2. Sumi
    Sumi says:

    Terima kasih utk semangat unity yg Tuhan ajarkan lewat kerendahan hati, yg menyatakan bahwa barang siapa merendahkan hati akan ditinggikan & barang siapa meninggikan diri akan drendahkan. Tlg aq spy bisa mnjadi org yg humble. Amin!

  3. setia silaban
    setia silaban says:

    trimakasih tuhan yesus ajar kami merendahkan diri agar kami semakin mengenal kasihmu dan mampukan kami untuk melakukan firmanmu dalam nama yesus kristus amin.

  4. lennie de haan
    lennie de haan says:

    Tuntun kami dg kuat kuasa Roh KudusMu ya Tuhan shgg kami tetap berjalan sesuai dg rencana Tuhan. Anugerahkanlah kami Roh kerendahan hati dalam menjalani kehidupan kami hari lepas hari. Amin.

  5. Kelina Sabet Samosir
    Kelina Sabet Samosir says:

    luar biasa dengan kerendahan hati Yesus dan saya berdoa pimpin saya untuk bisa rendah hati dan mendahulukan kepentingan orang lain .
    thx

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *