Debu Intan

Minggu, 27 Desember 2015

Debu Intan

Baca: Yesaya 1:18-20; Mazmur 51:9

Yesaya 1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! –firman TUHAN–Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

1:19 Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.

1:20 Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.

Mazmur 51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! —Mazmur 51:9

Debu Intan

Di suatu musim dingin yang sangat menusuk tulang di wilayah tempat tinggal kami di Michigan, ada perasaan campur aduk di antara warga tentang cuaca tersebut. Ketika musim dingin yang bersalju berlanjut hingga Maret, sebagian besar orang tidak lagi menyukai salju dan merasa jengkel pada ramalan cuaca yang memberitakan bahwa suhu rendah itu masih akan berlangsung lama.

Walaupun begitu, keindahan salju yang menakjubkan senantiasa membuat saya kagum. Sekalipun saya harus menyekopnya tanpa henti dari halaman rumah ke arah gundukan salju yang menjulang tinggi, saya tetap terpesona dengan benda berwarna putih itu. Suatu hari, kristal es turun dari langit dan jatuh di atas salju yang telah ada. Ketika saya dan istri sedang berjalan kaki di tengah peristiwa yang berkilauan itu, kami seperti melihat debu intan telah bertaburan di sepanjang salju yang membentang.

Dalam Kitab Suci, salju digunakan untuk beragam maksud. Allah menurunkan salju sebagai tanda bagi kebesaran kuasa penciptaan-Nya (Ayb. 37:6; 38:22-23). Pegunungan yang puncaknya tertutup salju mengairi lembah tandus di lerengnya. Namun yang jauh lebih bermakna, Allah menggunakan salju sebagai gambaran pengampunan kita. Kabar baik dari Yesus membuka jalan bagi kita untuk dibersihkan dari dosa dan hati kita dijadikan “lebih putih dari salju” (Mzm. 51:9; Yes. 1:18).

Bila kamu berkesempatan melihat salju, entah langsung atau melalui foto, ucapkanlah syukur kepada Allah atas pengampunan dan kebebasan dari hukuman dosa, yang digambarkan oleh fenomena alam yang indah itu bagi semua yang percaya kepada Sang Juruselamat. —Dave Branon

Tuhan, terima kasih karena Engkau mengampuni kami dan mengubah kenajisan kami menjadi karya pengampunan yang indah. Tolong kami untuk menunjukkan keindahan pengampunan itu kepada orang yang kami temui.

Pengampunan Kristus menjadikan hati kita sebersih salju yang baru turun.

Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 1-4; Wahyu 18

Bagikan Konten Ini
7 replies
  1. suharsono
    suharsono says:

    Betapa Tuhan begitu mengasihi aku..Dia telah mengampuni aku dan mengubah warna hidup dan kehidupanku..apa yg telah kulakukan untukNya?

  2. jayadi
    jayadi says:

    sungguh besar kasih-Nya kpd kita umat nya yang berdosa. marilah kita menjaga kekudusan hidup kita shg hidup kita didapatinya putih spt salju. Amin.

  3. indahsitompul
    indahsitompul says:

    ungkapan syukur yg teramat dalam ketika aku boleh dan berkenan datang kpd Allah yg kudus, dosa dan cela dihapusNya melalui pengorbananNya. terpujilah Tuhan yg Maha Mengampuni.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *