Merefleksikan Sang Putra

Rabu, 18 November 2015

Merefleksikan Sang Putra

Baca: Matius 5:14-16

5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. —Yohanes 1:5

Merefleksikan Sang Putra

Karena lokasinya yang dikelilingi pegunungan terjal dan terletak di garis lintang yang tinggi, kota Rjukan di Norwegia tidak tersinari oleh sinar matahari dari Oktober sampai Maret. Untuk menerangi kota, penduduk memasang cermin-cermin besar di sisi gunung untuk memantulkan sinar matahari dan mengarahkan sinarnya ke pusat kota. Sinar matahari dapat terus terpancar karena cermin-cemin raksasa itu berotasi sesuai dengan waktu terbit dan terbenamnya matahari.

Saya sering berpikir bahwa kehidupan Kristen memiliki skenario yang serupa. Yesus berkata bahwa pengikut-pengikut-Nya adalah “terang dunia” (Mat. 5:14). Murid-Nya yang bernama Yohanes menulis bahwa Kristus adalah terang sejati yang “bercahaya di dalam kegelapan” (Yoh. 1:5). Demikian juga, Yesus mengundang kita untuk merefleksikan terang kita dalam kegelapan di sekeliling kita: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Itulah panggilan kita untuk menunjukkan kasih saat berhadapan dengan kebencian, kesabaran di tengah masa kesukaran, dan kedamaian saat terjadi perselisihan. Rasul Paulus mengingatkan kita, “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” (Ef. 5:8).

Yesus juga berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh. 8:12). Terang kita adalah refleksi dari Yesus, Sang Putra. Sama seperti jika tanpa matahari, cermin-cermin raksasa di Rjukan tidak memiliki sinar untuk dipantulkan, demikian juga kita tidak dapat melakukan apa pun tanpa Yesus. —Lawrence Darmani

Ajari kami, ya Tuhan, apa artinya merefleksikan terang-Mu, khususnya saat beragam tuntutan hidup menggoda kami untuk mementingkan diri sendiri. Tolong kami hari ini untuk menjalani hidup dalam kasih-Mu.

Refleksikanlah Sang Anak dan bersinarlah bagi-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 8-10; Ibrani 13

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. Richard Yap
    Richard Yap says:

    Tolong kami ya Tuhan agar kami menjadi semakin serupa denganMu… menjado sepertiMu… Mereflesikan kasihMu… Amin

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita, tuntun dan ajarilah kami Tuhan, agar terangmu dapat memancarkan sinar didalam perjalanan kehidupan kami setiap harinya agar kami jangan tersesat,didalam nama Tuhan Yesus, kami bersyukur dan beterima kasih kepadamu, terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  3. lennie de haan
    lennie de haan says:

    Ya Tuhan bentuklah kami fan jadikanlah kami menjadi anak2 terangMu yang benar2 bersinar bagi keluarga dan orang2 di sekitar kami. Amin.

  4. vetra
    vetra says:

    Terimakasih Tuhan sehingga kami disebut sbgai anak2 Terang yg nantinya Tuhan Yesus pakai u/ menerangi di kehidupan ini. Amin Tuhan Yesus berkati

  5. Claudia Angraeni Purba
    Claudia Angraeni Purba says:

    tuntun kami selalu Bapa agar terus berada di jalan-Mu. supaya apapun cobaan di depan kami, dapat kami lewati melalui kasih-Mu yg begitu mulia. Amin.

  6. Asrial
    Asrial says:

    Mampukan hamba ya Allah untuk tetap setia menjadi terang di tengah gelap n peliknya kehidupan dunia ini. Amin

  7. stefan gulo
    stefan gulo says:

    ya Tuhan ajari aku untuk menjadi terang dunia, bersabar dalam kesukaran, dan bsa menemukan jawaban atas setiap pergumulan ku. amin

  8. bayu suwandi
    bayu suwandi says:

    bukan hanya menjadi terang , bahkan kita di tuntut untuk menjadi kitab yang terbuka, semoga tuhan Yesus menyertai kita semua……amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *