Tampak Dalam

Selasa, 20 Oktober 2015

Tampak Dalam

Baca: 1 Samuel 16:1-7

16:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.”

16:2 Tetapi Samuel berkata: “Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.” Firman TUHAN: “Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.

16:3 Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu.”

16:4 Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: “Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?”

16:5 Jawabnya: “Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini.” Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.

16:6 Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: “Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya.”

16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

TUHAN melihat hati. —1 Samuel 16:7

Tampak Dalam

Seorang ahli fisika yang telah pensiun, Arie van’t Riet, telah menciptakan sejumlah karya seni dengan cara yang unik. Riet mengatur tanaman dan binatang yang sudah mati dalam berbagai komposisi, lalu memotretnya dengan sinar X. Potret sinar X tersebut kemudian dipindainya ke komputer, dan beberapa bagian dari gambar itu diwarnainya. Karya seninya tersebut memperlihatkan kerumitan organ dalam dari berbagai jenis bunga, ikan, burung, reptil, dan kera.

Tampak dalam dari suatu benda sering kali lebih menakjubkan dan lebih penting daripada tampak luarnya. Pada pandangan pertama, Samuel berpikir bahwa penampilan Eliab cocok untuk menjadi raja Israel berikutnya (1Sam. 16:6). Namun Allah mengingatkan Samuel untuk tidak memandang perawakan atau paras Eliab. Ia berfirman kepada Samuel, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (ay.7). Allah memilih Daud, daripada Eliab, untuk menjadi raja Israel berikutnya.

Ketika Allah melihat kita, Dia lebih tertarik pada apa yang ada di dalam hati kita daripada perawakan kita, keadaan jiwa kita lebih daripada paras kita. Dia tidak pernah menilai kita terlalu tua, terlalu muda, terlalu kecil, atau terlalu besar. Dia langsung melihat apa yang penting, yakni tanggapan kita terhadap kasih-Nya bagi kita dan kepedulian kita kepada sesama (Mat. 22:37-39). 2 Tawarikh 6:30 mengatakan bahwa hanya Allah yang mengenal hati anak-anak manusia. Apabila Allah yang telah melakukan sedemikian banyaknya bagi kita itu melihat hati kita, apakah yang akan Dia temukan? —Jennifer Benson Schuldt

Allahku, tolong aku untuk menghargai apa yang Engkau hargai. Ketika aku mengikuti teladan-Mu, aku berdoa agar Engkau berkenan dengan apa yang Engkau lihat di dalam hatiku.

Nilai sejati seorang manusia terletak pada apa yang ada di dalam hatinya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 59-61; 2 Tesalonika 3

Photo credit: TEDxGroningen / Foter / CC BY-NC-ND

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang berada didalam kerajaan surga, kami datang kepadamun untuk memohon tuntunan dan hikmatmu yang dapat mengurapi kehidupan keluarga kami,ampunilah segalah dosa-dosa kami yah Tuhan, dan urapilah kami agar kami sepenuhnya menyerahkan seluruh kehidupan ksmi kepadamu, didalam nama Tuhan Yesus kami panjatka doa kami dan kami bersyukur berterima kasih kepadamu, Amin

  2. Helferia Sinaga
    Helferia Sinaga says:

    Sungguh Engkau mahatahu ya Tuhan didalam hati kami,pribadi lepas pribadi.Berikan kami kekuatan untuk melakukan kehendakMU.Amin.

  3. Brp
    Brp says:

    Selamat pagi Tuhan Yesus, Genaplah apa yang menjadi kuasa-Mu,dan layakkan kami untuk mengikuti teladan-Mu. Ingatkan kami akan sempitnya hari-hari kami, agar kami bisa melakukan apa yang Engkau kehendaki atas kami, anak2-Mu.Amin.

  4. Philip Hutapea
    Philip Hutapea says:

    Oleh karena itu mari tidak melihat sesama dari luarnya saja. Sentuhlah hatinya dan bagikan Yesus untuk mereka.
    Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melakukannya.

  5. dhyana
    dhyana says:

    Baik sekali ulasan ini. Nah jika Tuhan melihat hati, maka manakah yang menjadi prioritas untuk dipoles? Hati atau paras?
    Berbahagialah orang yang berpenampilan biasa saja, namun memiliki hati mulia!
    Berbahagialah orang yang memikirkan sikap hatinya lebih banyak daripada memikirkan pakaian apa yang akan dipakai!

  6. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh tentram teguh sejuk nyaman kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kami semua yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  7. YunitaAdrianaDethan
    YunitaAdrianaDethan says:

    Terima kasih Tuhan untuk hari” yg Engkau berikan ,, biarlah Hati hamba tetap mengikuti KehendakMu ya Bapa..
    Nilai lah Hati hamba dan beritahukan kepada hamba apa yg harus hamba perbuat ..
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *