Penglihatan yang Terbatas

Rabu, 7 Oktober 2015

Penglihatan yang Terbatas

Baca: Ayub 19:1-21

19:1 Tetapi Ayub menjawab:

19:2 “Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan?

19:3 Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku.

19:4 Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu.

19:5 Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,

19:6 insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku.

19:7 Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.

19:8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.

19:9 Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.

19:10 Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.

19:11 Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya.

19:12 Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku.

19:13 Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.

19:14 Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.

19:15 Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.

19:16 Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.

19:17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.

19:18 Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.

19:19 Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.

19:20 Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.

19:21 Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku.

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. —Ayub 42:5

Penglihatan yang Terbatas

Teman saya Meaghan adalah penunggang kuda yang berprestasi, dan saya belajar sejumlah hal menarik tentang kuda darinya. Sebagai contoh, meskipun kuda mempunyai mata terbesar dari semua binatang menyusui yang hidup di darat, kuda memiliki penglihatan yang buruk dan melihat lebih sedikit warna daripada manusia. Oleh karena itu, kuda tidak selalu bisa mengenali benda yang ada di tanah. Ketika melihat sebilah kayu, kuda tidak bisa membedakan apakah itu kayu yang dengan mudah bisa dilompatinya atau seekor ular besar yang mungkin membahayakan mereka. Karena sifatnya, kuda yang tidak terlatih dengan baik akan sangat mudah ketakutan dan melarikan diri.

Mungkin kita juga ingin lari dari segala keadaan yang mengkhawatirkan. Mungkin kita merasa seperti Ayub yang tidak memahami maksud penderitaannya dan berharap tidak pernah dilahirkan. Karena tidak dapat melihat bahwa Iblislah yang sebenarnya berusaha menjatuhkan imannya, Ayub takut bahwa Allah yang dipercayainya justru ingin menghancurkannya. Dalam ketidakberdayaannya, Ayub berseru, “Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku” (Ayb. 19:6)

Sama seperti Ayub, penglihatan kita pun terbatas. Kita merasa ingin lari dari keadaan sulit yang menakutkan kita. Akan tetapi, dari sudut pandang Allah, kita tidak sendirian. Dia memahami kebingungan dan ketakutan kita. Dia tahu kita aman bersama dengan-Nya di sisi kita. Inilah kesempatan kita untuk mempercayai hikmat Allah, daripada bersandar pada pengertian kita sendiri. —Anne Cetas

Dalam hal apa saja kamu telah meragukan kebaikan Tuhan? Bagaimana kamu melihat-Nya bekerja di tengah masa-masa yang sulit dalam hidupmu?

Mempercayai kesetiaan Allah akan mengenyahkan ketakutan kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 28-29; Filipi 3

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. yenni
    yenni says:

    Hanya dekat Allah saja aku Aman Trima kasih yesus sebesar apa pun masalah yg kita hadapi bersama yesus ada jln keluar. Selamat ber amtivitas.

  2. bayu suwandi
    bayu suwandi says:

    sepanjang jalan Tuhan pimpin itu cukup bagiku..
    dapatkah ku meragukan kasih karunianya…..

    Haleluya tuhan Yesus engkau telah menjamin keselamatanku
    haleluya haleluya haleluya….amin

  3. acha grasia
    acha grasia says:

    apa yang TUHAN buat selalu indah meski dalam terkadang kita harus menderita dahulu. GODbless^^,

  4. brigitta
    brigitta says:

    Hanya Tuhan lah yg bisa menjadi satu – satu Nya sahabat kita yg kekal dan yang tak pernah meninggalkan kita , sebab Ia lah yang selalu mengasihi kita dan yang tak pernah meninggalkan kita kemanapun kita pergi , dan percayalah . Amin

  5. Maria Mahdalena
    Maria Mahdalena says:

    Bapa saat ini aku lagi bimbang dan takut, biarlah Iman ku tidak goyah dan percaya akan segala rancanganMu di dalam hidup ku. Amin

  6. berda
    berda says:

    Memang benar Allah membolehkan pencobaan itu terjadi atas kita utk menguji kesetiaan n keteguhan iman kita kpd Allah sebagaimana halnya Ayub

  7. Yuni Arta Siburian
    Yuni Arta Siburian says:

    Puji Tuhan..firman Nya melegakan jiwa yang dirundung ketakutan,bahwa ketakutan tdak mndapat tmpat di hati anak anak Tuhan,God bless

  8. Ellynda Rusdiana Dewi
    Ellynda Rusdiana Dewi says:

    Amen
    Dgn berbagaicara iblis bisa memanipulasi apa yg kita takutkan seolah2 menjdi kenyataan dan itu dilihat dr mata fisik kita sj. Tpi jika mata hati.kita tetap terfokus kepada apa yg menjdi kehendak Allah dan hny berseru, berlindung, bersandar kepada Allah maka siapa yg mampu menjatuhkan kita.
    GBu

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *