Sharing: Kita Bebas Memilih Cara Hidup Selama Tidak Merugikan Orang Lain, Setuju?
“Ben, kamu perhatikan si Fian gak belakangan ini. Dia makin sering bolos kelas, hari ini juga… Kenapa ya?” Adel menunjuk lembar absen yang baru saja selesai diparafnya. Beni, sahabat sekelasnya tertawa kecil.
“Paling juga bangun kesiangan lagi. Dia kan sekarang hobinya maen game online sampe pagi. Mungkin nanti kelas siang dia masuk.”
“Wah, nge-game sampe pagi? Kok bisa? Dulu dia gak gitu kan ya?”
“Tauk. Stres kali. Abis ditinggal pacar, wkwkwk… ”
“Yah, tapi gak harus gitu kali. Udah badannya makin abis, dompet juga jadi makin tipis, sebagai temen kan gue juga prihatin. Mana kita sama-sama anak rantau pula. Menurut lo, kita perlu negur dia ga?
“Ngapain? Dia udah cukup dewasalah untuk mikir. Biarin aja, hidup dia ya urusan dia…”
“Gitu ya.. tapi…”
“Gue sebenernya pernah ngomong sih. Bukan cuman nge-game online melulu sih. Ada beberapa hal lain yang menurut gue sebaiknya enggak perlu dia lakukan.”
“Terus?”
“Terus dia bilang: ‘Lu urus hidup lu sendirilah. Gue mau kayak apa itu urusan gue, yang penting kan gue gak merugikan siapa-siapa. Gue gak menyakiti siapa-siapa. Gue cuman mau senang-senang aja selama masih bisa.’ Ya udah, gue mau ngomong apa lagi?”
“Wah, gitu ya?”
“Ya, bener juga sih, selama dia ga merugikan orang lain, terserah dialah mau hidup kayak apa.”
Adel terdiam. Fian adalah teman yang sangat baik. Dia pintar, juga lembut hati dan suka menolong. Rasanya tidak rela melihat orang sebaik itu melakukan hal-hal yang menurut Adel, bodoh, merugikan diri sendiri. Tetapi, apa daya? Perkataan Beni masuk di akal. Tiap orang berhak menentukan bagaimana caranya menjalani hidup. Apa salahnya juga Fian melakukan hal yang ia senangi? Toh, dia tidak merugikan siapa-siapa…
Bagaimana menurutmu? Sebagai seorang Kristen, setujukah kamu bahwa tidak masalah bagaimana caramu menjalani hidup selama kamu tidak merugikan orang lain? Apa yang menjadi dasar pemikiranmu itu?
Sy tidak setuju jika seorang Kristen menjalani hidup dengan cara apa pun selama tidak merugikan orang lain. Seorang Kristen adalah pribadi yg sdh menerima Yesus sebagai Tuhan & Juruselamat pribadi, maka Kristus hidup dan ada di dlm diri seorang Kristen. Seorang Kristen tdk hidup tanpa ada batasan tetapi sesungguhnya hidup dlm batasan tertentu, yaitu hidup berdasarkan yg Kristus inginkan, yaitu: Memuliakan Allah & menjadi berkat bagi sesama manusia.
saya tidak setuju. bagaimana cara kita hidup bukan sesuka hati. kita hidup harus terfokus pada Kristus dan menuju keserupaan dgn Kristus. kalau sdh itu patokan, ga mungkin lagi deh keluar kata2 “selama tidak merugikan org lain”. 🙂
sy tidak setuju. sbg orang yg percaya kita harus hidup fokusnya pada Tuhan. jika yg kita lakukan itu utk kemuliaan Tuhan, saat org mengejek, abaikan sj. namun saat qt d tegur seseorang krn perbuatan kita yg salah, ada baiknya qt terima dan renungkan lagi. jika benar bersyukur lah krn Tuhan memakai sesamamu utk peduli dan mengingatkan kembali padamu. mungkin hidupmu tdk merugikan org lain, tapi sbnrx dirimu sendiri yg rugi. Krn waktumu terbuang sia2 utk hal2 yg tdk berguna d dlm dunia ini.
saya pernah alami ini sebelum mengenal Tuhan Yesus sebagai pusat hidup saya yg berotoritas dlm hidup. setelah saya mengenal Kristus, saya berjuang jatuh bangun utk hidup bagi Dia dan jd berkat buat sesama. begitu pula ketika kita dihadapkan dgn org2 yg hidupnya seperti hidup kita yg ‘dulu’, hendaknya sesama umat Kristen menjadi penolong agar, bkn hanya kita yg berjuang jatuh bangun utk hidup bagi Kristus, tapi mereka pun harus berjuang bersama kita. Tegur dgn kasih, tolong mereka yg dlm ‘gelap’ sambil kita berjaga2.
saya tidak setuju karena walaupun kita tidak menggangu orangain tetapi tetap saja kita harus memikirkan apakah yang kita lakukan sudah benar,atau apakah Tuhan sudah puas dengan keadaan kita yang kayak gini? kita boleh memilih jalan hidup kita tapi kita harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik
Pendapat saya sebagai sesama orang yang se iman atau kita sebut sesama orang kristen, tidak bisa kita biarkan kehidupsn rekan atau sahabat kita yang dapat merusak dirinya sendiri, karena kita diciptakan satu sama lainnya sesuai kehendak Tuhan Allah, harus saling mengasihi sesama manusia seperti mengasihi dirinya sendiri, Amin
Memberi nasehat adalah sebuah kesempatan kita untuk berbuat baik.
Kalau kita tahu bahwa perbuatan teman kita salah, apalagi teman seiman kita, maka seharusnya kita memberi nasehat kepadanya.
Justru jika kita tidak memberikan nasehat dan membiarkan nya, artinya kita telah berbuat dosa.
Yakobus 4:17 (TB) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Mari kita saling menasehati satu sama lain, dan berbuat baik selama kesempatan itu masih ada
Galatia 6:10 (TB) Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Jika saya anak dunia maka saya akan berkata setuju… Sebab bagaimanapun jg secara hukum dunia selama tdk merugikan org lain… Saya di perbolehkan untuk berbuat apapun yg saya mau (hak asasi) .. Karna ini hidup adalah milik saya maka saya yg menentukan …
Sedangkan bagi anak2 Tuhan..
firman Tuhan sdh menjelaskan apabila Hidup kita ini bukan milik kita lagi tp milik Tuhan… Jd jelas apapun yang kita perbuat harusnya sesuai dengan apa yg Tuhan mau krn Dialah pemilik hidup kita…
Cuman natur dosa yg masih melekat dlm diri masih terkadang suka membawa diri kita jatuh untuk berbuat seenaknya yg kita mau…
Jd bagi saya solusinya adlh membangun keintiman dgn Tuhan hari demi hari dlm doa dan firman.. sehingga kita kuat bertahan dlm menghadapi berbagai percobaan krn di luar Tuhan kita tdk dapat berbuat apa2… Amin
apa yg kita lakukan akan mencerminkan siapa Allah kita, jadi jgn sampai perbuatan kita justru merusak citra Allah. Seandainya pun tdk ada yg dirugikan dari perbuatan kita, kenapa kita tdk memilih spya hidup kita jd berkat untuk org banyak? Lebih dari itu, org akan memuliakan Allah lewat hidup kita 😀 Matius 5:16 (TB) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Tidak. Saya tidak setuju. Bagaimanapun kita hidup harus memberi/menghasilkan
buah yang baik sesuai dengan firman Tuhan. Mungkin yg kita lakukan tidak
merugikan orang lain tapi merugikan diri sendiri (sep. contoh cerita diatas) sehingga tidak
bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Baru saja kemarin saya memberikan masukan kepada mantan rekan kerja kantor yg berkeinginan resign. Saya bercerita ttg pengalaman saya resign tanpa ada tujuan kedepannya. Sungguh sulit menjalani hari2 yg biasa kerja.
Dari cerita diatas sebagai anak Kristus, qta harus peka terhadap lingkungan sekitar dan tidak harus cuek. Tetap meyakinkan seseorang yg sedang membutuhkan saran. Sekeras apapun hati seseorang jika qta bisa membantu menyakinkan, niscaya orang tersebut akan berpikir kembali bahwa tindakannya itu kurang tepat utk situasi saat ini.
terimkasih,
kalau menurut saya, sih tidak setuju karena:
1. Tubuh kita Bait Allah, jadi gak bisa dilakuin semau kita.
2. Markus 2;17 . Tuhan aja berkata seperti itu, kita yang ngaku sebagai pengikutNYA ye mesti gitu jg atuh.
tp kalau udah lakuin itu semua, jdn lupa doain Gan. kalau gak ngefek jg ya tetep setia Doain, biar Allah yang bekerja.
🙂
saya tidak setuju, karena Pusat hidup bukan lg Tuhan. prioritasnya adalah diri sendiri. “selama tidak merugikan org lain yg penting gue seneng.” hidup tanpa makna. Tuhan ingin kita menjadi terang dan garam utk dunia.
saya pun tidak setuju, karena kita ini pun mempunyai kehendak bebas yang Tuhan Yesus berikan bagi kita tapi kehendak bebas yang Tuhan berikan untuk kita harus dijalani sesuai dengan apa yang Tuhan mau dalam hidup kita jangan melakukan berbagai cara untuk menjalani hidup dengan tidak merugikan orang lain. dan kita pun harus ingat bahwa jangan kehendak bebas kitalah yang mengendalikan kita tapi kehendak bebas dari Tuhanlah yang mengendalikan dan mmengatur kehidupan kita
Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Kita sebagai Anak-anak Allah harus menjadi garam dan terang seperti firman-Nya pada Matius 5 : 13-16.
Pernahkah anda menambahkan garam dalam suatu makanan dan tidak memberikan dampak rasa pada makanan tersebut?
Pernahkah anda juga menyalakan lilin atau memberi penyinaran tetapi tidak memberikan dampak terang?
Jika jawaban-Nya “tidak” untuk kedua pertanyaan tersebut, maka garam yang anda tambahkan dan terang yang anda buat masih kurang.
Jika jawaban-Nya “iya” untuk kedua pertanyaa tersebut, maka garam dan terang tersebut telah memberikan dampak kepada sekitarnya.
Perilaku kehidupan kita sehari-hari haruslah berdampak kepada lingkungan dimana kita berada. Tentu saja kita harus memberikan dampak yang baik dan selalu memuliakan nama Tuhan.
tidak setuju. Karena kita yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, hidup kita telah lunas dibayar dan tubuh kita bukan milik kita sendiri. Sehingga kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar donk biar memuliakan nama Tuhan. Kita ga merugikan orang lain tetapi merugikan diri sendiri dan mengecewakan Tuhan itu sama aja merugikan 😀
saya tdk setuju.kita udah ditebus Kristus.jadi hrs hdp penuh tanggung jawab n memuliakan TUHAN YESUS.di Alkitab tu ada ayat,intinya kalau tau yg benar tp ga dilakukan=dosa.Yakobus 4:17 (TB) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
kalau ada yg berbuat tdk benar,harus dinasihati dgn kasih n dikasih info kerugiannya apa aja.didoakan dan diajakin berbuat benar.misalnya kalau sering bolos,dijemput berangkat sekolah bareng gitu.
smangat jd garam n terang dunia..GBU
saya sangat setuju dengan saudara-saudari yang berkomentar di atas, berarti kalian mempunyai kasih yang besar
tentu saja,kalau kita meguntungkan orang dan mejadi berkat namun kita merugikan dan mencelakai yg satu apa bedanya ita yg telah menerima kristus dan belum bukan tuhan kita untuk mnjadi saluran berkat namun tidak mengurangi hkum kasih itu sendiri