Surat untuk Sahabat Sejatiku

Oleh: Alvin P.F. Kapitan

Sahabat Sejatiku

Tuhan Yesus yang terkasih,

Maafkanlah aku. Telah lama aku tidak menyapa-Mu lewat doa. Telah lama aku tidak bersaat teduh dengan-Mu, merenungkan firman-Mu, dan bersukacita bersama-Mu lewat pujian. Rasanya waktu yang kumiliki begitu sedikit dan tak cukup untuk kusediakan bagi-Mu.

Akan tetapi, aku kemudian menyadari, sebenarnya waktu yang kumiliki selalu sama. Yang berbeda adalah bagaimana aku menggunakannya. Saat kuingat-ingat lagi, ternyata kebanyakan waktu itu kuhabiskan untuk nonton, sms-an, facebook-an, dan bersenang-senang dengan teman-temanku. Engkau tidak lagi menjadi yang utama, tidak lagi menjadi pusat hidupku.

Tuhan Yesus yang menyebutku “sahabat”,

Kasihanilah aku. Engkau tahu betapa hatiku lemah dan mudah berpaling dari-Mu. Kebaikan-kebaikan-Mu begitu mudah kulupakan. Kesabaran-Mu kerap kupandang ringan. Engkau yang berkuasa atas segala sesuatu berkenan menjadikanku “sahabat”, sungguh suatu kehormatan besar! Aku bangga, aku senang, aku ingin selalu dikenal sebagai sahabat-Mu, namun dengan malu harus kuakui, sikapku lebih sering tidak mencerminkan sebutan itu.

Tuhan Yesus yang pengasih,

Berkenanlah menerimaku kembali. Engkau tahu betapa aku merindukan sosok sahabat sejati. Aku mendamba sosok yang bisa mendengar semua curahan hatiku, yang menerimaku apa adanya, dan memberiku rasa aman senantiasa. Aku mencarinya ke mana-mana tanpa hasil, hingga lelah hatiku dan hancur jiwaku. Lalu Roh Kudus mengingatkanku akan Engkau, Sahabat terbaik yang sesungguhnya.

Tuhan Yesus, Sahabat sejatiku,

Terima kasih atas kasih-Mu yang luar biasa. Sempat ku takut akan ditolak oleh-Mu, namun Engkau justru mengundangku datang kepada-Mu, mencurahkan segenap isi hatiku. Engkau mengundangku untuk menyerahkan segala beban hidupku dan menerima kelegaan dari-Mu. Engkau meyakinkanku bahwa ketika aku datang mengakui segala kesalahanku, Engkau sedia mengampuni dan menyucikanku. Tolongku untuk belajar bijak memakai waktu yang Kau beri, dan menempatkan-Mu sebagai yang terutama dalam hidupku. Engkau Tuhan dan Rajaku, Engkau Sahabatku. Aku ingin hidup menyenangkan-Mu, selamanya.

Yohanes 15:15; Mazmur 62:9; Matius 11:28; 1 Yohanes 1:9

Bagikan Konten Ini
14 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Tuhan Yesus tidak akan pernah berubah dari dahulu sampai sekarang ini dan bahkan sampai selamanya tetap baik dan mengasihi kita didalam hidup yang kita jalani ini, baik dikala kita susah dan senang Tuhan Yesus setia selamanya menemani kita,mari kita memuji dan sembah syukur kepadanya atas segala kebaikannya yang telah ia persembahkan kepada kita sekalian sampai saat kita membaca artikel ini, terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  2. Gyughy
    Gyughy says:

    Tuhan, sy membutuhkan Engkau. sangat membutuhkan Engkau. saat dulu sy acuh dgn-Mu sy kdang tdk punya waktu utk Engkau. namun skrg, bahkan sy ingin setiap waktuku hanya bersama-Mu. Setiap waktu hanya Engkau yg kurindukan, Tuhan.

  3. Tonny Adam Theoyana
    Tonny Adam Theoyana says:

    memberkati sekali.. ditengah kehidupan dunia yg menuntut sibuk dgn dunia, semoga artikel ini banyak mengingatkan kita untuk tetap berpusat padaNya.. baca pelan2 guys, jadikan cerminan atas keseharian kita..
    gw sih kesentil bgt.. Bapa baik, msh mau ingetin gw dgn halus

  4. Apriany Simanjuntak
    Apriany Simanjuntak says:

    Dia sahabat yang selalu memberikan kedamaian dan ketenangan hati saat bersamaNya.

  5. Riasandy Sandy
    Riasandy Sandy says:

    Thn Jesus sahabat yg sejati, yg tak lekang oleh waktu.Dia sll ada ketika qt membutuhkannya.tq Jesus for everyting

  6. yeni hege udju
    yeni hege udju says:

    amin
    sangat memberkati
    sering kali saya lupa untuk bersaat teduh tetapi Tuhan selalu memanggil saya.terima kasih Tuhan yesus yg mnjd sahabat sejati saya

  7. Anne
    Anne says:

    Engkau saja sobatku, sahabatku terdekat. Mari kita tertawa bersama, menangis dan bergurau bersama, karena KAU sobatku yang setia.

  8. Natanael Andra Widyaatmaja
    Natanael Andra Widyaatmaja says:

    Thankyou ya Alvin… Thankyou banget buat karyanya. Kristus Sang Sahabat menyapa saya lewat tulisanmu

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *