Siapakah Sesamaku Manusia?

Kamis, 20 Agustus 2015

Siapakah Sesamaku Manusia?

Baca: Lukas 10:30-37

10:30 Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.

10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.

10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”

10:37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Pergilah, dan perbuatlah demikian! —Lukas 10:37

Siapakah Sesamaku Manusia?

Mary menikmati pertemuan kelompok kecil yang berlangsung pada tengah Minggu di gerejanya. Di sana ia dan beberapa temannya berkumpul untuk berdoa, berbakti, dan membahas sejumlah pertanyaan yang mendalami tema khotbah Minggu sebelumnya. Kali ini mereka berencana membahas tentang perbedaan antara “pergi” ke gereja dan “menjadi” gereja di tengah dunia yang penuh dengan penderitaan ini. Ia sangat antusias bertemu dengan teman-temannya dan menikmati diskusi yang hangat.

Ketika ia sudah siap untuk berangkat dan mengambil kunci mobilnya, bel rumahnya berdering. “Maaf, aku mengganggumu,” kata Sue, tetangganya, “tetapi apakah kau ada waktu pagi ini?” Mary hendak mengatakan bahwa ia sedang mau berangkat. Tepat pada saat itu, Sue melanjutkan, “Aku harus membawa mobilku ke bengkel. Biasanya aku pulang dengan berjalan kaki atau bersepeda, tetapi punggungku sedang sakit, jadi aku tak bisa jalan kaki atau bersepeda sekarang.” Mary sempat ragu, tetapi kemudian sambil tersenyum, ia berkata, “Tidak masalah.”

Mary tidak begitu mengenal tetangganya itu, tetapi ketika mengantarkannya pulang, ia pun mengetahui kabar tentang suami Sue yang menderita demensia, dan juga kelelahan yang dialami Sue selama merawat suaminya. Mary mendengarkan dengan tekun, menyatakan keprihatinannya, dan berjanji akan mendoakan Sue. Ia juga menawarkan bantuan apa saja yang dapat diberikannya.

Pagi itu, Mary batal pergi ke gereja untuk membahas soal kesaksian iman. Namun, ia justru berkesempatan untuk menyaksikan kasih Yesus kepada tetangganya yang sedang dalam kesulitan. —Marion Stroud

Ya Tuhan, tolonglah aku agar selalu siap sedia menjadi perpanjangan tangan dan kaki-Mu bagi mereka yang membutuhkannya.

Iman terlihat nyata melalui perbuatan kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 105–106; 1 Korintus 3

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. yenni
    yenni says:

    Trima kasih Tuhan,kami siap engkau pakai kami dengan cara apa pun juga untuk menolong sesama dan menjadi berkat bagi banyak orang.karna kami percaya engkau selalu ada buat kami.Tuhan Yesus memberkati.

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Tuhan Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang bertahta didalam kerajaan surga, kami bersyukur kepadamu yah Tuhan akan kasih setia dan berkat yang engkau telah berikan didalam kehidupan keluarga kami,tuntun dan bimbinglah kami Tuhan agar kami dapat berbuat apa yang engkau kehendaki didalam kehidupan kami saat ini,terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  3. rianatal
    rianatal says:

    dengan kuasa ROH KUDUS kiranya saya bisa menjadi pelaku firmanMu didalam kehidupan hamba setiap saat

  4. desi ina singka sitepu
    desi ina singka sitepu says:

    Pakai aq Tuhan menjadi saluran berkatMu, bukan karena kebaikanku, tapi karna anugrah kasihMu….,GBUs

  5. Adi Saputra Simanullang
    Adi Saputra Simanullang says:

    terimakasih renungan santapan rohani hari ini..harus selalu mengerti dan memahami kasih antar sesama manusia.Gb

  6. Ana
    Ana says:

    Orang yg aktif pelayanan (seperti Lewi tsb) bukan berarti sudah baik segalanya, krn dgn sesamanya saja tdk perduli… Thank’s sharingnya, perbandingan yang bagus antara pelayanan atau menolong orang (sama-sama hal baik) belajar memilih prioritas dan menyenangkan hati TUHAN…

  7. Rebecca Linardi Oscar
    Rebecca Linardi Oscar says:

    menjadi berkat selalu untuk org” disekitar kita, selalu membantu org yg membutuhkan selagi kita masih mampu untuk membantunya, tidak boleh egois dan membiarkan sesama kita yang lagi mengalami kesusahan.. “kasihilah sesamu manusia seperti kamu mengasihi diri kamu sendiri”

  8. timotius susanto santoso
    timotius susanto santoso says:

    Terimakasih Tuhan, kau ingatkan lagi untuk kami, agar kami menjadi “garam” bagi bangsa ini. GOD BLESS US!!!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *