Penolong Diam-Diam

Minggu, 16 Agustus 2015

Penolong Diam-Diam

Baca: Yesaya 25:1-9

25:1 Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu.

25:2 Sebab Engkau telah membuat kota itu menjadi timbunan batu, dan kota yang berkubu itu menjadi reruntuhan; puri orang luar tidak lagi menjadi kota, dan tidak dibangunkan lagi untuk selama-lamanya.

25:3 Oleh karena itu suatu bangsa yang kuat akan memuliakan Engkau; kota bangsa-bangsa yang gagah akan takut kepada-Mu.

25:4 Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin,

25:5 seperti panas terik di tempat kering. Kegaduhan orang-orang luar Kaudiamkan; seperti panas terik ditiadakan oleh naungan awan, demikianlah nyanyian orang-orang yang gagah sombong ditiadakan.

25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.

25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

25:9 Pada waktu itu orang akan berkata: “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!”

Kuagungkan Engkau dan kupuji nama-Mu. Sebab karya-karya-Mu sangat menakjubkan. —Yesaya 25:1 BIS

Penolong Diam-Diam

Penemuan penisilin membawa revolusi dalam dunia kesehatan. Sebelum dekade 1940-an, infeksi bakteri sering kali berakibat fatal. Setelah penemuan itu, tak terhitung jumlah orang yang telah diselamatkan oleh keampuhan penisilin dalam membunuh bakteri yang berbahaya. Para ilmuwan yang mengenali potensi penisilin dan mengembangkannya untuk digunakan secara luas itu pun menerima Hadiah Nobel pada tahun 1945.

Jauh sebelum penisilin ditemukan, ada pembunuh diam-diam lainnya yang bekerja menyelamatkan nyawa dengan cara menghancurkan bakteri, yakni sel-sel darah putih. Cara kerja sel-sel itu merupakan cara Allah untuk melindungi kita dari penyakit. Tidak seorang pun tahu berapa banyak serangan yang telah berhasil dihentikan atau berapa banyak nyawa yang telah diselamatkan oleh sel-sel darah putih. Namun, sel-sel yang sangat berjasa itu tidak terlalu mendapatkan perhatian kita.

Demikian pula perlakuan kita terhadap Tuhan. Dia sering dipersalahkan ketika terjadi sesuatu yang merugikan kita, tetapi Dia jarang dipuji untuk segala hal baik yang terjadi. Setiap hari kita bangun tidur, berpakaian, berangkat ke tempat kerja, sekolah, atau pasar swalayan, dan pulang kembali ke rumah dengan aman. Entah sudah berapa kali Allah melindungi kita dari bahaya sepanjang hari itu. Namun saat sesuatu yang buruk terjadi, kita bertanya, “Di manakah Allah?”

Ketika merenungkan segala karya menakjubkan yang Allah lakukan secara diam-diam bagi saya setiap hari (Yes. 25:1), saya melihat ternyata daftar ucapan syukur saya jauh lebih panjang daripada daftar permohonan saya. —Julie Ackerman Link

Dalam hal apakah kebaikan Allah menopang dan menguatkan kehidupanmu? Apakah yang bisa kamu syukuri kepada-Nya hari ini?

Allah selalu memberi kita alasan untuk memuji-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94–96; Roma 15:14-33

Bagikan Konten Ini
13 replies
  1. Cindy Claudia
    Cindy Claudia says:

    Tuhan memberikan semua hal yang terbaik dalam kehidupan kita, Dia tahu mana yang kita perlukan, bahkan semua yang detail yang tak terpikirkan sebelumnya.
    Tuhan tahu cara membuat kita kembali mengucap syukur, mungkin dengan masalah yang dibiarkan-Nya hadir dalam kehidupan kita.
    Selalu bersyukur atas apa yang kita miliki terutama hal yang detail Dan sederhana.

  2. melvin tobondo
    melvin tobondo says:

    Yah Tuhan Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang bertahta didalam kerajaan surga, kami tak henti-hentinya mengucap syukur kepadamu atas segala anugrah, berkat dan kasih sayangmu yang engkau telah berikan didalam kehidupan keluarga kami sampai saat kami diperkenangkan dapat merenungkan firmanmu melalui renungan santapan rohani secara rutin disetiap pagi hari sampai saat dipagi hari minggu yg indah ini, tuntun dan bimbinglah kami Tuhan agar kami senang tiasa dapat melaksanakan segala kehendakmu didalam kehidupan kami serkeluarga,terima kasdih Tuhan Yesus, terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  3. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh indah besar buat kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua sesama , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  4. Lidya Panjaitan
    Lidya Panjaitan says:

    Kenapa sel darah putih dituliskan “pembunuh diam-diam”? Bukankah judulnya “penolong diam-diam”?

  5. Steven King
    Steven King says:

    trims bgt Tuhan slama minggu ini saya kerja keluar trs dan kembali sgn slamat, Puji Tuhan, Amin…

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *