Memanggang Roti Bersama Jess
Senin, 17 Agustus 2015
Baca: Yohanes 6:22-34
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?”
6:26 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
6:30 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
6:31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.”
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.”
6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. —Yohanes 6:27
Suatu pagi saat Lilia bersiap untuk berangkat kerja, Jess, putrinya yang berusia 4 tahun, juga ikut bersiap-siap. Keluarga mereka baru membeli sebuah pemanggang roti berukuran besar, dan cara kerja pemanggang roti itu membuat Jess terpesona. Beberapa menit kemudian, Lilia mendapati sudah ada setangkup roti dan setengah helai roti panggang di atas meja dapurnya. Jess pun berseru, “Aku sekarang jago memanggang roti!”
Tentu bukanlah mukjizat apabila seorang anak kecil yang penuh rasa ingin tahu dapat mengubah roti tawar menjadi roti panggang. Namun saat Yesus mengubah lima roti dan dua ikan milik seorang anak laki-laki menjadi santapan bagi ribuan orang, orang banyak di lereng bukit itu menyadari bahwa mukjizat telah terjadi dan mereka pun ingin menjadikan Yesus sebagai raja (lihat Yoh. 6:1-15).
Tentu saja, kerajaan Yesus “bukan dari dunia ini” (Yoh. 18:36). Oleh karena itu, Dia pun menyingkir. Ketika keesokan harinya orang banyak itu bertemu dengan Yesus, Dia menyingkapkan maksud buruk mereka, “Sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang” (6:26). Mereka telah salah dengan mengira bahwa “Raja” Yesus akan mengenyangkan perut mereka dan membebaskan bangsa mereka. Namun Yesus menasihati mereka, “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (ay.27).
Pandangan hidup yang bersifat duniawi akan menyebabkan kita memperlakukan Yesus hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan kita sendiri. Sudah sepatutnya Dia menjadi Roti Hidup kita. —Tim Gustafson
Ya Tuhan, beban hidup dan kekhawatiran dapat menjauhkan kami dari hubungan yang tulus dengan-Mu. Kiranya kami melihat Engkau sebagai santapan rohani kami yang utama, dan bukan hanya sebagai penolong di saat kesulitan.
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. —Yesus
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97–99; Roma 16
Thx God engkau mengubahkan setiap pandangan hidup kami, sekiranya engkau menyertai kami
Amin.
Amin…
ampunilah kami ya Tuhan Yesus, jika kami datang padaMu disaat kami butuh saja. Ingatkn kami selalu untuk mendahulukan Engkau dalm segala aspek kehidupn kami.
Yah Tuhan Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang berada didalam kerajaan surga, di pagi hari ini hamba dengan segala kerendahan hati datang kepadamu untuk bersyukur akan segala kasih sayang dan kebaikanmu yang telah engkau berikan kepada kehidupanku, dimana pada saat ini usia ku engkau telah menambahkan lagi setahun menjadi 55Tahun bertepatan dengan Hut Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 Tahun,Tuhan Yesus kiranya engkau dapat terus menuntun dan memimbing kehidupanku bersama keluarga hamba didalam menjalankan kehidupan ini agar dapat selamanya sesuai dengan kehendakmu didalam menempuh jalan kehidupanku,terima kasih Tuhan Yesus, terpujilah namamu bapa disurga, Amin
Amin…
Tuhan sungguh mengasihimu. BIG GBU all readers!
Amin…merdeka!!!
amen
Tuhan, Kau tahu yang terbaik untukku. Biarlah yang terbaik yang terjadi dalam kehidupanku.
Amin, Kaulah sumber kehidupan ya Tuhan..
Renungan hari ini benar2 menegur saya krna selama ini saya mencari Tuhan dan berdoa hanya utk kepentingan duniawi saya dan keluarga. Saya telah menyalahgunakan kasih Tuhan yang besar hanya utk hal2 duniawi yg bersifat pribadi.
Terima kasih renungannya, Tuhan memberkati kita semua amin 🙂
Trimakasih TUHAN Engkau tahu apa yg kami khawatirkan saat ini…….firmanMu ya dan amin…….
thank god atas teguranmu pada hari ini kiranya kami boleh mengerti akan kesalahan kami….