Semaunya Sendiri
Sabtu, 18 Juli 2015
Baca: 2 Raja-Raja 5:1-15
5:1 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
5:2 Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
5:3 Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”
5:4 Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.”
5:5 Maka jawab raja Aram: “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
5:6 Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”
5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: “Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.”
5:8 Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.”
5:9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: “Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
5:13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.”
5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
5:15 Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. —2 Raja-Raja 5:15
Ada dua anak laki-laki sedang memainkan suatu permainan yang rumit dengan menggunakan sejumlah tongkat dan tali. Setelah beberapa menit anak yang lebih tua berkata dengan marah kepada temannya, “Kamu tak bermain dengan benar. Ini permainanku, dan kita mainkan sesuai aturanku. Kamu tak boleh main lagi!” Sejak usia muda pun, sudah ada keinginan untuk melakukan segala sesuatu semaunya sendiri!
Naaman adalah seseorang yang sudah terbiasa dituruti kemauannya. Ia merupakan seorang panglima pasukan raja Aram. Namun Naaman juga menderita suatu penyakit yang tak tersembuhkan. Pada suatu hari, pelayan istrinya, seorang anak perempuan yang telah ditawan dari negeri Israel, mengusulkan agar Naaman mencari kesembuhan dari Elisa, sang nabi Allah. Naaman sudah putus asa sehingga ia menuruti nasihat itu, tetapi ia mau supaya nabi itu yang datang kepadanya. Ia berharap disambut dengan upacara besar dan penghormatan. Maka ketika Elisa hanya mengirim sebuah pesan yang meminta Naaman untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan, Naaman menjadi marah dan menolaknya (2Raj. 5:10-12). Setelah akhirnya Naaman merendahkan diri dan melakukannya sesuai dengan cara Allah, barulah ia disembuhkan (ay.13-14).
Adakalanya kita juga mungkin berkata kepada Allah, “Aku akan melakukannya semauku sendiri.” Namun cara Allah selalu yang terbaik. Oleh sebab itu, marilah kita meminta Allah untuk memberi kita kerendahan hati agar kita lebih rela mengikuti cara-Nya daripada cara kita sendiri. —Marion Stroud
Bapa, ampunilah aku atas kesombonganku dan karena aku sering merasa paling tahu apa yang terbaik untukku. Berilah aku kerendahan hati agar rela mengikuti kehendak-Mu dalam segala hal.
Kerendahan hati berarti memberikan penilaian yang benar terhadap diri sendiri. —Charles Spurgeon
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 20–22; Kisah Para Rasul 21:1-17
Amin ! Jadilah kehendakMu di bumi sperti di sorga
Yah Tuhan, tuntunlah hidupku agar aku dapat dengan segala kerendahan hati melaksanakan kehendakmu didalam kehidupanku setiap harinya, Amin
Bagaimana cara agar kita mengetahui bahwa sesuatu itu adalah kehendak Allah? kadang2 dlm mengambil keputusan sy merasa ragu, apakah memang sy menentukan yg tepat yg sesuai kehendak Tuhan atau krn keinginan sy sendiri… trims
amin…
Jadikan aku lebih rendah hati dan bijaksana ya Tuhan Allah ku.
amin…
terimakasih buat firmanNya
Amin……….Tuhan Jadikan Saya Rendah Hati Dan Bijaksana
amin
amin
Amin