Sesuatu yang Baru

Rabu, 3 Juni 2015

Sesuatu yang Baru

Baca: Efesus 2:10-22

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —

2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”,

2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. —Efesus 2:10

Sesuatu yang Baru

Bagi Charles Hooper, kayu-kayu bekas masih mempunyai nilai tertentu. Ia membuat sebuah rancangan sederhana dengan memanfaatkan batang-batang kayu tua yang diambilnya dari rumah pengeringan jagung yang telah lama terabaikan. Lalu ia menebang sejumlah pohon dari hutan miliknya, dan bersusah payah memotongnya menjadi persegi empat dengan kapak besar milik kakeknya. Sepotong demi sepotong, ia menyusun dan memadukan kayu-kayu yang tua dengan yang baru.

Sekarang kita bisa melihat indahnya pondok kayu milik Charles dan Shirley Hooper yang terletak di balik pepohonan di Tennessee Ridge. Bangunan kayu yang digunakan sebagai tempat penginapan sekaligus museum untuk menyimpan warisan keluarga itu menjadi bukti nyata dari visi, keahlian, dan kesabaran Charles.

Dalam suratnya kepada orang bukan Yahudi, Paulus menyampaikan kepada jemaat di Efesus bagaimana Yesus sedang mendirikan suatu bangunan baru dengan menyatukan orang percaya, baik Yahudi maupun bukan Yahudi. “Sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus,” tulis Paulus (Ef. 2:13). Jemaat baru itu “dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (ay.20-21).

Pekerjaan pembangunan itu terus berlangsung sampai sekarang. Allah mengangkat hidup kita yang terpuruk, lalu dengan keahlian-Nya memadukan kita dengan orang-orang lain yang juga terpuruk dan telah diselamatkan, serta dengan sabar terus mengikis sifat-sifat buruk kita. Dia mengerjakan itu semua dengan sukacita. —Tim Gustafson

Tuhan, kami tidak henti-hentinya berterima kasih atas kasih-Mu yang besar bagi kami. Tolonglah kami untuk melihat bahwa Engkau menyatukan kami dalam satu tubuh yang indah ini, yaitu jemaat-Mu.

Sifat-sifat kita yang buruk harus dikikis habis agar kita dapat menampilkan citra Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 19–20; Yohanes 13:21-38

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. Rina Pratiwi GurusiNga
    Rina Pratiwi GurusiNga says:

    Dont doing the good things so other can see us.
    Doing the good things so that through us other can see Him. Amin.

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Tuhan Yesus, tuntun dan ajarilah kami didalam kehidupan ini, agar kami dapat mengerti akan kehendakmu dan kami dapat membuang segala sifat2 buruk yang tertanam didalam pikiran kami,terpujilah namamu bapa disurga dari kekal hingga kekal sampai selama-lamanya Amin

  3. David
    David says:

    bentuk kami selalu ya Tuhan, kikis segala keburukan kami, hingga kami berkenan di mata-Mu dan bisa menjadi saksi-Mu untuk sesama kami. Amin

  4. Emmy Sijabat
    Emmy Sijabat says:

    Tuhan ajar aku terus menjadi yg terbaik dan lebih baik lagi di dalam ENGKAU.Amin!

  5. Asrial
    Asrial says:

    Ya Tuhan Yesus hal inilah dan mesti harus dikikis semua hal yg buruk dlm diriku. jadilah yg kau ingini Bapa.Amin

  6. Kosianna Ambarita
    Kosianna Ambarita says:

    Ajari kami tuhan agar sifat sifat yang buruk dalam hati kami bisa terkikis trimakasi tuhan amin.

  7. Desy
    Desy says:

    Tuhan memanggil kita yg dlu jauh menjadi dekat dan hidup di dalamNya.
    sekarang kita menjadi anggota Keluarga Allah. 🙂
    Terpujilah Allah. Amin

  8. Yennita Fransisca Sinaga
    Yennita Fransisca Sinaga says:

    bimbing aku Bapa , agar aku bisa mengikis setiap sifat buruk ku .. baharui aku Bapa agar menjadi pribadi yg lebih baik dan lebih dekat dengan Engkau

  9. Danu
    Danu says:

    ketika saya membaca renungan ini saya teringat akan DISIPLIN ROHANI, dengan disiplin rohani maka kita akan tetap kuat dan tertanam didalam pengenalan akan DIA. (kolose2:7)…

  10. Sebastian Boyet
    Sebastian Boyet says:

    Ajari aku tuhan supaya bisa mningalkan sifat-sifat buruk yang ada dalam diri saya aminn

  11. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , ampunilah segala perbuatan – perbuatan buruk kami semua , srtai brkatilah kami semua untuk dapat menjadikan perbuatan kami sebagai berkat bagi sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  12. Ledy Manullang
    Ledy Manullang says:

    kiranya Tuhan Yesus selalu menuntun kita melalui Roh Kudus untuk dapat memperbaharui diri menjadi lebih baik lagi mencerminkan sikap Kristus Tuhan kita. amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *