Apa yang Kita Lakukan
Jumat, 5 Juni 2015
Baca: Filipi 3:7-17
3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.
3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ini yang kulakukan . . . [aku] berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. —Filipi 3:13-14
Untuk mengenang mendiang Roger Ebert—kritikus film peraih Anugerah Pulitzer—seorang rekan wartawan menuliskan: “Dengan segala ketenarannya, penghargaan yang diterimanya, dan status selebritasnya, wawancara eksklusifnya, dan kedekatannya dengan para tokoh film, Ebert tak pernah lupa akan esensi dari apa yang kami lakukan, yaitu mengulas film. Dan ia mengulas film dengan semangat yang menular dan pemikiran yang tajam” (Dennis King, The Oklahoman).
Rasul Paulus tidak pernah melupakan esensi dari panggilan dan tugas yang dipercayakan Allah atas dirinya. Fokus dan antusiasme menjadi ciri dari persekutuannya dengan Kristus. Baik ketika bertukar pendapat dengan para filsuf di Atena, atau ketika didera karam kapal di laut Mediterania, atau ketika dibelenggu bersama seorang prajurit Romawi di penjara, Paulus tetap berfokus pada panggilannya untuk “mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya” dan mengajar tentang nama Yesus (Flp. 3:10).
Dalam surat yang ditulisnya dari penjara itu, Paulus berkata, “Aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (3:13-14). Apa pun keadaan yang dialaminya, Paulus terus mengarahkan dirinya untuk maju dalam panggilannya sebagai seorang murid Kristus.
Kiranya kita senantiasa mengingat esensi dan ciri dari panggilan kita dan tugas panggilan kita sebagai pengikut Yesus. —David McCasland
Bapa Surgawi, kiranya aku selalu bersedia melakukan apa yang bisa kulakukan dengan segala yang kupunya, di mana pun aku berada.
Kesungguhan Rasul Paulus hanya pada satu hal, yaitu dalam persekutuannya dengan Yesus Kristus. —Oswald Chambers
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 23–24; Yohanes 15
Photo credit: warein.holgado / Photo / CC BY-NC-SA
paulus salah satu tokoh idolaku dalam alkitab
melupakan apa yg dahulu, melangkah dgn panggilan yg baru bersama Kritus.
Tuhan Allah bapa kami yang berada didalam kerajaan surga, perkenankanlah kami mengucap syukur kepadamu atas kasih setiamu yang engkau telah berikan didalam kehidupan kami sampai saat ini,tuntunlah dan ajarilah kami agar kami dapat lebih mengenalmu dan dapat mengerti akan kehendakmu didalsm hidup kami saat ini, terpujilah namamu bapa disurga, Amin
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , kekuatan kasih-Mu pada kami semua membuat kami selalu merasakan damai sejahtera-Mu , sertai berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan anugerah kasih setia-Mu yang sungguh besar melalui perkataan dan perbuatan kami yang mencerminkan kasih-Mu pada sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , kuasa kasih-Mu membuat kami selalu merasakan indahnya damai sejahtera-Mu setiap hari , sertai berkatilah kami semua untuk menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah melalui ucapan , tingkah laku dan perbuatan kami yang mencerminkan kasih-Mu yang sungguh besar pada sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Glori…glori….haleluya….