Pusatkan Perhatianmu

Rabu, 20 Mei 2015

Pusatkan Perhatianmu

Baca: 1 Korintus 3:1-9

3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.

3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya.

3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.

3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.

3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. —Ibrani 12:2

Pusatkan Perhatianmu

“Itu muridku, lho,” demikian ujar seorang wanita tentang seseorang yang sedang dibantunya. Sebagai murid-murid Kristus, kita semua menerima tanggung jawab untuk memuridkan—membagikan kabar baik tentang Kristus kepada orang lain dan menolong iman mereka bertumbuh. Namun kita bisa dengan mudah memusatkan perhatian itu kepada diri kita dan bukan kepada Yesus.

Rasul Paulus mengkhawatirkan jemaat di Korintus yang telah mengalihkan perhatian mereka dari Kristus. Paulus dan Apolos adalah dua pengkhotbah paling terkenal di masa itu. Jemaat pun terpecah antara yang mengikuti Paulus dan yang mengikuti Apolos. Mereka memusatkan perhatian kepada pribadi yang salah, dengan mengikuti para pengajar dan bukan Sang JuruselaMat. Paulus menegur mereka. Kita ini “kawan sekerja Allah”. Tidak penting siapa yang menanam atau menyiram, karena hanya Allah yang bisa memberikan pertumbuhan. Umat Kristen adalah “ladang Allah, bangunan Allah” (1Kor. 3:6-9). Jemaat Korintus bukan milik Paulus ataupun Apolos.

Yesus memerintahkan kita untuk pergi dan memuridkan orang dan mengajar mereka tentang diri-Nya (Mat. 28:20). Penulis kitab Ibrani juga mengingatkan kita untuk terus memandang kepada Yesus yang memimpin dan menyempurnakan iman kita (12:2). Kristus dimuliakan ketika kita memusatkan perhatian kita pada-Nya; Dia jauh lebih agung daripada manusia mana pun dan Dia akan memenuhi kebutuhan kita. —C. P. Hia

Bapa, aku mengakui, begitu mudahnya perhatianku teralih dari-Mu kepada hal yang kurang penting. Terima kasih Engkau menempatkan orang-orang dalam hidupku yang mengarahkanku kepada-Mu. Tolong aku mengarahkan orang lain kepada-Mu sehingga Engkau semakin bertambah dan aku semakin berkurang.

Utamakan Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 10-12; Yohanes 6:45-71

Photo credit: chase_elliott / Foter / CC BY

Bagikan Konten Ini
14 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Haleluya, terpujilah namamu bapa disurga, yang telah menolong kami dari segala pergumulan hidup kami sekeluarga, Amin

  2. srie
    srie says:

    Terimakasih Yesus engkau telah memberi pelajaran hidup yang indah.hanya dengan bersamaMu kita boleh bertumbuh dalam Iman.Amin

  3. kelvin bulain
    kelvin bulain says:

    Amin Tuhan Yesus. Ajar hamba supaya tetap mengutamakan dan mengasihi Engkau dalam segala hal.

  4. Retnalisa Sinauru
    Retnalisa Sinauru says:

    Ajarku tuk selalu mengutamakan Engkau Yesus dalam hidupku. Dan menceritakan kasih-Mu kepada semua orang.. Amin terpujilah Tuhan Yesus.

  5. diana chan
    diana chan says:

    Bapa dalam Surga, ajar aku untuk tetap terpusat pada Yesus.
    apapun yang terjadi, aku tetap mengutamakan Yesus juru selamatku.
    terima kasih Bapa atas kasihMu yang begitu besar terhadap kami.
    dalam nama Yesus, amin………….

  6. Mesta Kurnia Waruwu
    Mesta Kurnia Waruwu says:

    Tuhan, ajar aku tuk selalu mengutamakan Engkau di hidupku, apapun keadaannya, baik susah maupun senang, karena aku yakin dengan memprioritaskan Engkau di dalam hidupku, aku bisa menghadapi segala cobaan dan mampu mengucap syukur setiap saat. Amin

  7. Jusua Ang
    Jusua Ang says:

    Maafkan bila selama ini kami masih mementingkan diri sendiri dan orang lain….

  8. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , mengutamakan kasih kita kepada ALLAH dan memberikan perbuatan kasih , pertolongan kita pada sesama kita lebih dahulu daripada kepentingan diri sendiri lebih baik daripada hanya berkata – kata , sertai berkatilah kami semua dalam membagi , menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar dan tidak akan berakhir pada sesama kita senantiasa. Gbu us all. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *