Pikiran Orang yang Selamat
Jumat, 15 Mei 2015
Baca: Roma 9:1-5
9:1 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,
9:2 bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
9:3 Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
9:4 Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.
9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku. —Roma 9:3
Setelah seorang wanita asal Korea Selatan yang telah berusia 71 tahun diselamatkan dari sebuah kapal feri yang sedang tenggelam, ia bergumul dengan rasa bersalah karena berhasil selaMat. Saat masih berbaring di rumah sakit, ia mengatakan bahwa ia tidak merasa pantas selamat dari sebuah kecelakaan yang telah merenggut jiwa banyak orang yang lebih muda darinya. Ia juga menyesal karena tidak mengetahui nama seorang pria muda yang telah menariknya keluar dari air setelah ia merasa putus asa. Ia menambahkan, “Aku ingin membelikannya makanan, atau menggenggam tangannya, atau sekadar memeluknya.”
Wanita yang memiliki hati untuk memperhatikan orang lain tersebut mengingatkan saya akan Rasul Paulus. Paulus begitu peduli pada keadaan sesama dan kaum sebangsanya sehingga ia berharap bisa menukar hubungan pribadinya dengan Kristus demi keselamatan mereka. “Aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani” (Rm. 9:2-3).
Paulus juga mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam. Ia sadar bahwa ia tidak memahami jalan dan maksud Allah (ay.14-24). Jadi, di tengah usahanya untuk terus-menerus mengabarkan Injil kepada semua orang, ia juga menikmati damai sejahtera dan sukacita dalam mempercayai maksud hati Allah yang jauh mengasihi seluruh isi dunia melebihi kasih yang dapat kita berikan. —Mart DeHaan
Tuhan Allah, cara-cara-Mu jauh melampaui pemahaman kami. Namun kami tahu pasti bahwa Engkau mengasihi kami. Tolong kami untuk mempercayai maksud hati-Mu yang penuh kasih untuk hal-hal yang tidak kami mengerti.
Sikap yang penuh syukur kepada Allah membawa kita bertumbuh dalam
kekudusan.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 22-23; Yohanes 4:31-54
Yah Tuhan Allah bapa ksmi Yesus Kristus yang berada didalam kerajaan surga,kami bersyukur kepadamu atas kasih karuniamu dan berkat yang telah engkau berikan kepada kehidupan kami,tuntunlah kami didalam menjalankan kehidupan kami, agar sesuai dengan kehendakmu Amin,
Terimakasih Tuhan Yesus untuk kepastian keselamatan yg Engkau beri, biarlah orang lain bisa merasakan itu juga! hal luar biasa yg Engkau kerjakan di kayu salib
Amin.
betapa q kurang bersyukur atas apa yang aku miliki saat ini.. Thanks God, u give me all of i need.
Amin…..
Amin
Amin…….
Sungguh suatu kebenaran yang menguatkan dan meneguhkan. Bahwa Allah jauh lebih mengasihi isi dunia ini melebihi kasih yang bisa kita tawarkan. Bagian kami adalah menjadi saksiMu memberitakan keselamatan kekal yang ada hanya dalam Kristus.
Jangan biarkan kami tak peduli akan kebinasaan mereka. Tapi biarlah kami tetap ingat bahwa Engkau lah yang berfirman kepada Musa : “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.”
Tuhan Allah, cara-cara-Mu jauh melampaui pemahaman kami.
Terima kasih Tuhan Yesus atas anugerah yang selalu aku rasakan.. ajarlah aku tuk tetap dan slalu mengucap syukur apa pun keadaan dan kondisiku,, amin
amin…
sikap yg penuh syukur kepada Allah membawa kita bertumbuh dalam kekudusan…bersyukur itu membuat hati tenang dan hidup bahagia…
Terimakasih Tuhan Yesus telah menjadi pengharapanku yang hidup. Amin