Belajar Melalui Penderitaan
Rabu, 6 Mei 2015
Baca: Mazmur 119:65-80
119:65 Kebajikan telah Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN, sesuai dengan firman-Mu.
119:66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.
119:67 Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
119:68 Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
119:69 Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.
119:70 Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.
119:71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
119:72 Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.
119:73 Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.
119:74 Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.
119:75 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.
119:76 Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
119:77 Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.
119:78 Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.
119:79 Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
119:80 Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan. —Mazmur 119:75
Dalam buku berjudul The Problem of Pain (Problema Penderitaan), C. S. Lewis menyatakan bahwa “Kepada kita, Allah berbisik dalam kesenangan kita, berbicara dalam kesadaran kita, tetapi berseru dalam penderitaan kita: Penderitaan adalah pengeras suara-Nya untuk membangkitkan dunia yang tuli.” Penderitaan sering menolong untuk mengembalikan fokus kita. Pikiran kita dialihkan dari situasi yang terjadi di sekitar kita supaya kita dapat mendengarkan Allah dan karya-Nya dalam hidup kita. Hidup kita sehari-hari diubah menjadi suatu pelajaran iman.
Di Perjanjian Lama, kita membaca bagaimana sang pemazmur menjaga hatinya agar senantiasa siap diajar, bahkan dalam situasi yang menyakitkan. Ia menerima keadaannya sebagai rancangan Allah, dan dalam penyerahan diri ia berdoa, “Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan” (Mzm. 119:75). Nabi Yesaya melihat penderitaan sebagai suatu proses pemurnian: “Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan” (Yes. 48:10). Dan Ayub, meskipun meratap, belajar tentang kedaulatan dan kebesaran Allah melalui kesulitannya (Ayb. 40-42).
Kita tidaklah sendirian dalam pengalaman penderitaan. Allah sendiri mengambil rupa sebagai manusia dan menderita dengan luar biasa: “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (1Ptr. 2:21). Kristus yang pernah dipaku pada kayu salib itu tidak jauh dari kita. Dia akan menghibur dan mengajar kita di tengah penderitaan kita. —Dennis Fisher
Tuhan, terkadang hidup ini sulit. Kuakui, aku tak selalu melihat maksud-Mu di dalam pencobaanku. Tolonglah aku untuk mempercayai-Mu, dan ajarlah aku untuk menjadi pribadi yang Engkau kehendaki.
Kita belajar untuk percaya di tengah pencobaan yang mendera.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 21-22; Lukas 23:26-56
Yah Tuhan Allah bapa kami Yesus Kristus yang berada didalam kerajaan surga,tuntunlah dan ajarilah kami didalam menghadapi segala pencobaan didalam hidup kami saat ini agar kami dapat mengerti akan kehendakmu dan segala rencanamu didalam hidup kami ini, terima kasih Tuhan Yesus , terpujilah namamu bapa diseuga, Amin
karena Yesus telah menjadi teladan yang baik yang memberikan dirinya menderita dikarenakan dosa kita..
firman pagi ini menguatkan ku Trimakasih Tuhan Yesus.
Amin…………..
amin..
Amin
Amin
aku percaya bahwa setiap pencobaan mempunyai tujuan yg indah bagiku…..
Sungguh benar.
Kita hidup untuk Allah dan bukan untuk diri sendiri.
GBU
amin
trimakasih Tuhan, karna penderitaan-Mu orang2 beroleh keselamatan
Amin Yesus Tuhan..
Aminn