Pohon Kasih

Sabtu, 4 April 2015

Pohon Kasih

Baca: Matius 27:27-35

27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.

27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"

27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

27:33 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.

27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.

27:35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.

[Yesus] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib. —1 Petrus 2:24

Pohon Kasih

Pohon gandarusa besar di halaman belakang rumah kami telah berdiri teguh selama lebih dari 20 tahun. Pohon itu telah menaungi keempat anak kami ketika mereka bermain di halaman. Pohon itu juga menyediakan tempat tinggal bagi tupai-tupai yang berkeliaran di sekitar rumah kami. Namun ketika suatu musim semi tiba dan pohon itu tidak terbangun dari tidur musim dinginnya, itulah waktu yang tepat untuk menebangnya.

Setiap hari sepanjang satu minggu saya sibuk dengan pohon itu—pertama-tama untuk menebangnya dan kemudian memotong batang kayu yang berusia dua dekade itu menjadi potongan-potongan kecil yang mudah dibawa. Pengalaman tersebut membuat saya mempunyai banyak waktu untuk berpikir tentang pepohonan.

Saya berpikir tentang pohon pertama, yaitu pohon yang buah terlarangnya dimakan oleh Adam dan Hawa (Kej. 3:6). Allah menggunakan pohon itu untuk menguji kesetiaan dan kepercayaan mereka. Kemudian ada pohon dalam Mazmur 1 yang mengingatkan kita pada buah-buah yang indah dari kehidupan yang saleh. Lalu dalam Amsal 3:18, hikmat diibaratkan bagai pohon kehidupan.

Namun ada satu kayu pohon yang paling penting dari segalanya, yakni kayu kasar di Kalvari yang diperoleh dari sebatang pohon yang kokoh. Pada kayu tersebut, Juruselamat kita tergantung di antara dunia dan surga demi memikul setiap dosa manusia dari setiap generasi di dalam tubuh-Nya. Kayu salib itu berdiri menjulang melebihi segala pohon yang ada sebagai lambang kasih, pengorbanan, dan keselamatan.

Di Kalvari, Anak Tunggal Allah menderita kematian yang luar biasa di atas kayu salib. Salib itulah pohon kehidupan kita. —Dave Branon

Bapa, pada hari ini, antara Jumat Agung dan Minggu Paskah, kami bersyukur untuk salib dan untuk Anak-Mu yang telah mati menyerahkan nyawa-Nya agar kami memperoleh hidup. Terima kasih.

Salib Kristus menyingkapkan pekatnya dosa manusia sekaligus puncak dari kebesaran kasih Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Rut 1-4; Lukas 8:1-25

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Tuhan Allah bapa kami yang berada didalam kerajaan surga, kiranya dengan melihat salibmu itu mengingatkan kami arti akan segala pengorbananmu untuk menebus dosa-dosa kami umat manusia, Ampunilah dosa kami yah bapa disurga dan tuntunlah kami dalam menjanlankan kehidupan kami agar kami dapat melaksanakan kehidupan yang engkau berikan kepada kami sesuai dengan kehendakmu terima kasih Tuhan Yesus, terpujilah namamu Allah bapa kami Tuhan Yesus Kristus, yang brtahta didalam kerajan surga, Amin

  2. Ricky Sanjaya
    Ricky Sanjaya says:

    Tuhan buka mata rohani kami untuk melihat karya salibmu dan arti pengorbananmu buat semua manusia dan bantu kami untuk menjadi saksi dari salibmu. amin..

  3. Kosianna Ambarita
    Kosianna Ambarita says:

    Ya allah yang baik disorga kami datang kehadapanmu bapa mengucap syukur dantrimakasi engkau reladisalipkan demi dosa dosa manusia terpujilah namamu sekarang sampai selamalamanya amin

  4. Feri Aripin
    Feri Aripin says:

    melalui pengorbananMu di kayu salib akan terus mengingatkan kita untuk terus mengasihi sesama manusia dan mengasihi Tuhan Yesus Amin.

  5. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , kami sebenarnya tidak layak untuk menerima penebusan dosa yang Engkau lakukan , TUHAN YESUS KRISTUS , tapi karena anugerah kasih karunia-Mu membuat kami layak menerimanya dan kasih-Mu mengalir di sepanjang kehidupan kami semua , sertai berkatilah kehidupan kami agar kami dapat menyebarkan anugerah kasih setia-Mu pada sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  6. diana chan
    diana chan says:

    Song :

    Karena SalibMu kuhidup……..
    Karena SalibMu kumenang……..
    Engkau yang berkuasa sanggup…….
    Tuk melakukan mujizatMu dihidupku………

    #Karena SalibMu

    Terima kasih Tuhan Yesus

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *