Bawalah Anak Itu Kepada-Ku

Minggu, 15 Februari 2015

Bawalah Anak Itu Kepada-Ku

Baca: Markus 9:14-27

9:14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.

9:15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.

9:16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"

9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.

9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."

9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

9:20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.

9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.

9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."

9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.

Kata Yesus kepada mereka: “. . . . Bawalah anak itu ke mari!” —Markus 9:19

Bawalah Anak Itu Kepada-Ku

Aku tak percaya kepada Allah dan aku tak mau pergi,” teriak Mark.

Amy bergumul untuk menenangkan perasaannya. Anak laki-lakinya itu telah berubah dari seorang anak yang riang menjadi seorang pemuda yang pemarah dan pembangkang. Kehidupan mereka terasa bagai medan pertempuran, dan hari Minggu menjadi hari yang menegangkan karena Mark menolak pergi ke gereja bersama keluarganya. Akhirnya, orangtua yang putus asa itu berkonsultasi dengan seorang konselor yang mengatakan: “Mark harus menempuh perjalanan imannya sendiri. Anda tak bisa memaksanya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Berilah Allah kesempatan untuk berkarya. Teruslah berdoa, dan sabar menunggu.”

Amy pun menunggu dan berdoa. Suatu pagi ia teringat pada perkataan Yesus yang pernah dibacanya. Murid-murid Yesus telah gagal menolong seorang anak yang kerasukan setan, tetapi Yesus memiliki jawabannya: “Bawalah anak itu ke mari” (Mrk. 9:19). Matahari bersinar menembus jendela yang ada di samping Amy, sambil memantulkan cahayanya ke lantai. Jika Yesus dapat menyembuhkan seorang anak dalam situasi gawat seperti itu, pasti Dia juga dapat menolong anaknya. Amy membayangkan dirinya dan Mark berdiri dalam cahaya itu bersama Yesus. Lalu ia membayangkan dirinya melangkah mundur, menyerahkan Mark kepada Pribadi yang tentu mengasihi anaknya lebih dari kasih yang dapat diberikannya.

Setiap hari, di dalam hatinya, Amy menyerahkan Mark kepada Allah, dengan bersandar pada keyakinan bahwa Allah mengetahui betul kebutuhan Mark, dan bahwa pada waktu dan cara-Nya sendiri, Dia akan berkarya di dalam hidup Mark. —MS

Bapa, aku membawa orang yang kukasihi kepada-Mu karena aku
tahu bahwa Engkau mengasihinya melebihi kasihku kepadanya.
Engkau memahami apa yang harus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Kuserahkan dirinya dalam pemeliharaan-Mu.

Doa adalah ungkapan iman yang percaya bahwa Allah tahu segalanya dan peduli.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 17-18; Matius 27:27-50

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Allah bapa kami yang berada didalam kerajaan surga aku berdoa kepadamu kiranya engkau dapat memberikan kuasa rohol kudusmu kepada kehidupan kami yang sekarang kami gumuli dalam kehidupan kami sekeluarga saat ini, terpujilah namamu bapa disurga yg telah menyertai kami dalam menjalankan kehidupan kami sekeluarga disetiap harinnya, Amin

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga, bimbing kami melalui jalan-Mu yang terbaik agar kami selalu berada di jalur kehidupan kami yang benar, sertailah, berkatilah, lindungilah kami selalu agar juga menjadi contoh dan berkat yang baik bagi sesama. Gbu us all. Amen

  3. galih
    galih says:

    Ya TUHAN, berkatilah, sertailah, lindungilah kami dan menjadi contoh dan berkat yang baik bagi sesama dan orang lain. Gbu us all. Amen

  4. Rizal
    Rizal says:

    Tuhan berkatilah mereka yang datang dalam namamu ,kuatkanlah mereka yang butuh pertolonganMu , sebab Engkau maha tahu dan maha penyanyang
    Amen .

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *