Layak Untuk Diperjuangkan

Rabu, 14 Januari 2015

Layak Untuk Diperjuangkan

Baca: 2 Korintus 11:24-33

11:24 Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,

11:25 tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.

11:26 Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.

11:27 Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,

11:28 dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.

11:29 Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?

11:30 Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

11:31 Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta.

11:32 Di Damsyik wali negeri raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku.

11:33 Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.

Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku. —2 Korintus 11:30

Layak Untuk Diperjuangkan

Aku tak bisa melakukannya,” kata Robert yang putus asa sembari melempar pensilnya. “Ini terlalu sulit!” Membaca, menulis, dan mengeja seakan mustahil bagi seorang penderita disleksia (gangguan pada penglihatan dan pendengaran karena kelainan saraf pada otak sehingga anak mengalami kesulitan membaca) seperti anak kami yang berusia 9 tahun. Akhirnya kami ditawari sebuah solusi yang baik, tetapi berat untuk dijalankan. Kami harus melakukan latihan membaca dan mengeja bersamanya selama 20 menit setiap malam—tanpa kecuali. Adakalanya kami merasa enggan melakukannya, dan adakalanya kami merasa putus asa melihat minimnya perkembangan yang dihasilkan. Namun kami sudah berketetapan untuk mendidik Robert agar dapat memiliki kemampuan membaca sesuai usianya, jadi kami terus berjuang melakukannya.

Setelah 2,5 tahun, segala air mata dan perjuangan kami terbayar sudah. Robert pun dapat membaca dan mengeja. Dan kami semua belajar untuk bertahan dengan sabar.

Rasul Paulus menderita beragam kesukaran dalam usahanya memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada siapa saja yang belum pernah mendengar kabar itu. Ia rela didera, disesah, dipenjara, dan disalah mengerti orang, bahkan harus menghadapi kematian (2Kor. 11:25). Namun sukacita dari melihat banyaknya orang yang menerima pemberitaannya membuat semua perjuangannya itu terbayar lunas.

Jika kamu merasa bahwa tugas yang diberikan Allah kepadamu terlalu berat, ingatlah bahwa dalam perjalanan iman, pasti terselip suatu hikmah rohani dan sukacita yang mungkin awalnya tak terlihat. Allah akan menolongmu menemukan berkat tersebut. —MS

Adakalanya kita belajar bahwa kesukaran
Merupakan berkat yang tersamar,
Kesungguhan kerja dan iman kepada Allah
Memang terbukti tidak sia-sia. —Hess

Perjalanan yang ditempuh sama pentingnya dengan tempat yang ingin dituju.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 33-35, Matius 10:1-20

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. fani
    fani says:

    Puji Tuhan jawaban doa saya. Saya punya pergumulan yang sama tentang anak saya yg mengalami gangguan disleksia. Tuhan mmg baik Dia Maha tahu dan tdk membiarkan anak-Nya. Dia adl jawaban. Thanks God

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *