Pahlawan Lain Dalam Natal

Sabtu, 13 Desember 2014

KomikStrip-WarungSateKamu-20141213-Memilih-Untuk-Setia

Baca: Matius 1:18-25

1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:

1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" –yang berarti: Allah menyertai kita.

1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. —Matius 1:19

Pahlawan Lain Dalam Natal

Hampir di sepanjang hidup saya, saya melewatkan pentingnya peran Yusuf dalam cerita Natal. Namun setelah saya sendiri menjadi seorang suami dan ayah, saya dapat lebih menghargai kepribadian Yusuf yang lemah lembut. Bahkan sebelum Yusuf tahu bagaimana Maria bisa mengandung, ia telah memutuskan tidak akan mempermalukan atau menghukum Maria atas kecurigaan bahwa ia telah berselingkuh (Mat. 1:19).

Saya mengagumi ketaatan dan kerendahan hati Yusuf, karena ia tidak hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh malaikat (ay.24) tetapi juga tidak melakukan hubungan suami-istri dengan Maria sampai Yesus lahir (ay.25). Kemudian kita juga melihat bahwa Yusuf bersedia meninggalkan tanah kelahirannya demi melindungi Yesus (2:13-23).

Bayangkan tekanan yang pasti dialami oleh Yusuf dan Maria ketika mengetahui bahwa mereka harus membesarkan dan merawat Yesus! Bayangkan kerumitan dan tekanan yang mereka alami setiap saat dalam kehidupan sehari-hari yang dijalani bersama Sang Anak Allah: tentulah ada tuntutan untuk terus-menerus hidup kudus di hadapan Dia. Alangkah luar biasanya pribadi Yusuf sehingga ia dipercaya Allah untuk mengemban tugas tersebut! Yusuf menjadi teladan yang sangat indah untuk kita ikuti, baik dalam membesarkan anak-anak kita sendiri maupun anak-anak milik orang lain yang saat ini berada di bawah asuhan kita.

Kiranya Allah memberi kita kekuatan untuk berlaku setia seperti Yusuf, bahkan ketika kita tidak memahami sepenuhnya rencana Allah bagi kita. —RKK

Ya Bapa, kami tahu bahwa hikmat-Mu jauh melebihi pengertian kami
yang sangat terbatas. Kami bersyukur, kami boleh bergantung
kepada-Mu yang akan menggenapi rencana-Mu yang terbaik
bagi kami. Engkau layak menerima kesetiaan kami sepenuhnya.

Rahasia pelayanan sejati terletak pada kesetiaan penuh kepada Allah di mana pun Dia menempatkanmu.

Bagikan Konten Ini
4 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *