Tenaga Kuda
Kamis, 6 November 2014
Baca: Ayub 39:22-28
39:22 Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?
39:23 Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan.
39:24 Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata.
39:25 Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang.
39:26 Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan;
39:27 dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala;
39:28 ia meringkik setiap kali sangkakala ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib. —Mazmur 139:14
Bayangkanlah sejenak tentang kekuatan, keindahan, dan keanggunan dari seekor kuda yang sedang berderap. Bayangkanlah kepala sang kuda yang terangkat tinggi, surai pada tengkuknya yang melambai tertiup angin, dan kaki-kaki yang bergerak serentak untuk memberikan kecepatan, tenaga, dan kebebasan.
Kuda merupakan contoh yang menakjubkan dari makhluk ciptaan Allah yang luar biasa! Allah menciptakan kuda bukan hanya untuk kita kagumi dan nikmati, tetapi juga untuk menjadi pelengkap hidup umat manusia (Ayb. 39). Kuda yang terlatih dengan sangat baik tidak akan mengenal rasa takut, sehingga sangat berguna pada saat kita membutuhkan pendamping yang berani. Kuda digunakan sebagai sarana yang handal untuk membawa seorang prajurit maju ke medan perang dengan semangat menyala-nyala (ay.27) dan penuh kesigapan (ay.28).
Walaupun Allah menggunakan makhluk ciptaan-Nya untuk mengajar Ayub mengenai kedaulatan-Nya, melalui bagian Alkitab tersebut kita juga diingatkan tentang nilai diri kita sebagai manusia di dalam dunia milik Allah ini. Kita diciptakan tidak hanya sebagai makhluk indah yang menyandang mandat ilahi, namun juga sebagai makhluk yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Tenaga seekor kuda memang menakjubkan, tetapi nilai diri setiap manusia melampaui segala makhluk ciptaan Allah lainnya.
Allah menciptakan kita secara unik untuk menjalin hubungan dengan-Nya dan untuk tinggal bersama Dia selamanya. Ketika kita memuji Allah atas keindahan segala makhluk ciptaan-Nya, kita juga dibuat terkagum karena “kejadian [kita] dahsyat dan ajaib”. —JDB
Ya Allah dan Bapa kami yang Mahabesar, terima kasih atas karya
ciptaan-Mu. Engkau telah menyediakan begitu banyak makhluk luar
biasa untuk kami nikmati, tetapi tolonglah kami untuk menyadari
keunikan kami di antara semua ciptaan dengan ucapan syukur.
Dari segala makhluk ciptaan Allah, hanya manusia yang dapat mengalami kelahiran baru.
syalom, saya mau curhat mengenai kehidupan saya secara pribadi, dapat menghubungi kemana ya?
@Nana: Kamu bisa sharing pengalaman pribadimu di bagian Sharing pada situs web ini. Kamu juga bisa mengirimkan sharing atau kesaksianmu melalui e-mail kirim@warungsatekamu.org
Kalau Alkitab LAI, ayatnya dari 22 – 28
@Yohannes: Terima kasih atas koreksinya =)