Rejeki Nomplok
Sabtu, 15 November 2014
Baca: Amsal 30:1-9
30:1 Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku.
30:2 Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku.
30:3 Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus.
30:4 Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!
30:5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
30:7 Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. —Matius 6:11
Pada tahun 2002, setelah memenangi lotere sebesar 314 juta dolar, seorang pengusaha yang bergembira itu mengungkapkan keinginan hatinya yang mulia. Ia menyatakan niatnya untuk mendirikan sebuah yayasan amal, mempekerjakan orang-orang yang telah kehilangan pekerjaan, dan berbuat hal-hal yang indah bagi keluarganya. Karena memang sudah kaya-raya, ia mengatakan kepada wartawan bahwa kemenangan besar tersebut tidak akan mengubah dirinya.
Beberapa tahun kemudian, sebuah artikel yang mengikuti jejak si pengusaha menyingkapkan suatu perkembangan yang berbeda. Sejak memenangi lotere besar-besaran itu, ia justru terjerumus ke dalam masalah-masalah hukum, nama baiknya rusak, dan ia kehabisan seluruh uangnya karena perjudian.
Seorang lelaki dengan pengamatan tajam bernama Agur menuliskan kata-kata yang mengantisipasi kehancuran hati seperti yang dialami pria di atas. Setelah menyadari keadaan dirinya yang tidak berarti (Ams. 30:2-3), Agur melihat bahaya dari hidup yang memiliki harta terlalu banyak atau justru terlalu sedikit. Jadi, ia berdoa, “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku” (ay.8-9).
Agur melihat tantangan yang didatangkan oleh kekayaan maupun kemiskinan, serta oleh kecenderungan hati kita. Setiap hal tersebut mendorong kita untuk berhati-hati. Seluruh tantangan itu menunjukkan kebutuhan kita akan Pribadi yang mengajar kita berdoa, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” —MRD II
Ya Tuhan, saat kami meminta kepada-Mu atas apa yang kami perlu,
tolong kami mengingat bahwa Engkau bijaksana dalam memberi
ataupun tidak memberi yang kami minta. Kami bersyukur Engkau
telah sering melepaskan kami dari niat kami yang berdosa.
Ketidakpuasan membuat orang kaya menjadi miskin, kepuasan membuat orang miskin menjadi kaya.
Kita umat manusia yang diciptkan Allah, terkadang kita telah dibuai oleh godaan keinginan daging kita untuk menginginkan sesuatu yang tidak merasa puas akan keberadaan kehidupan kita yg diberikan Tuhan, hal ketidak puasan ini tentunya menjadikan renungan bagi kita saat ini akan kemurahaan berkat Tuhan yg telah diberikan yg kita harus patut mengucapkan puji syukur kepadanya. karena dari Tuhan Allahlah yang telah memberikan segala yg ada dalam kehidupan kita sekeluarga dan hanya dia lah yang akan mengambil semunya berkat ynag diberikan itu dalam sekecap jika kita tidak menyadarinya dan mengucap syukur kepadanya akan keberadaan hidup kita dalam menjalankan hidup ini. Terpujilahj namamu baspa disurga, Amin.
Terpujilah Tuhan di atas segala yang ada.
Selalu bersyukur dalam segala hal
dimana hartamu berada, disitu hatimu berada.
Memang kadang kita sbg manusia duniawi terlalu munafik terhadap diri kita sendiri.So, yuk mulai hari baru dengan Tidak MEMUNAFIKAN diri kita! Godbless~
Tuhan yang baik, Kau selalu menolongku ketika aku butuh Engkau, selalu tepat waktunya, Kau sangat baik teramat baik
SAYA SUKA²
Mari sama-sama kita senantiasa bersyukur atas berkat dan kasih karunia dari pada Tuhan YESUS KRISTUS, AMIN.
terpujilah TUHAN sampai selama – lamanya. Gbu us all. Amen
Syukurilah dan nikmati yg sdh Tuhan berikan sesuai kehendakNya.
TuhN tahu yg terbaik untuk kita.
Amin.