Cahaya Yang Menyusup
Jumat, 3 Oktober 2014
Baca: 2 Korintus 4:1-12
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
4:12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita. —2 Korintus 4:6
Lukisan berjudul A Trail of Light (Jejak Cahaya)—karya seniman Bob Simpich asal Colorado Springs, Amerika Serikat— menggambarkan sekumpulan pohon aspen dengan dedaunan keemasan yang disinari oleh cahaya matahari pada musim gugur. Dedaunan di bagian paling atas berkilauan terang, sementara tanah di bawah pepohonan itu menampilkan perpaduan antara sinar matahari dan bayang-bayang pepohonan. Sang pelukis menjelaskan pemandangan yang kontras itu, “Saya langsung terpikat pada cahaya yang menyusup dan terbayang pada dasar pepohonan itu. Sungguh suatu rangkaian keajaiban yang istimewa.”
Rasul Paulus pernah menulis kepada para pengikut Yesus di Korintus, “Sebab Allah yang telah berfirman: ‘Dari dalam gelap akan terbit terang!’, Ia juga yang membuat terang- Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus” (2Kor. 4:6). Paulus kemudian menggambarkan kenyataan hidup ketika “dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (ay.8-9).
Ada masanya ketika cahaya wajah Allah seakan meredup karena kesukaran, kesedihan, atau kehilangan yang kita alami. Namun demikian, bahkan di dalam bayang-bayang terkelam sekali pun, kita dapat melihat bukti kehadiran-Nya bersama kita.
Jika kita berjalan di bawah cahaya yang menyusup pada saat ini, kiranya kita kembali mengalami terang Allah, yaitu Yesus, yang selalu bercahaya di dalam hati kita. —DCM
Tuhan, arahkan cahaya wajah-Mu pada kami agar dapat menempuh
jalan menuju keselamatan-Mu. Arahkanlah cahaya-Mu dalam
kegelapan yang menyelubungi dunia ini agar kami dapat melihat
diri-Mu dan menunjukkan pada orang lain jalan kepada-Mu.
Dalam masa-masa yang gelap, terang Allah masih bersinar dalam hati kita.
Trimakasih, semoga cahaya terang selalu melingkupi kita…
terima kasih sangat memberkati
Terima kasih sangat menenangkan hati saya
PUJI TUHAN , HALELUYA , sungguh besar, kuat, dan, selama – lamanya kasih TUHAN pada kita semua. Gbu us all. Amen
Terang dari TUHAN selalu menyinari kehidupan kita semua. Gbu us all. Amen