Belajar Menanti Allah
Rabu, 8 Oktober 2014
Baca: Mazmur 62:2-9
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:4 Berapa lamakah kamu hendak menyerbu seseorang, hendak meremukkan dia, hai kamu sekalian, seperti terhadap dinding yang miring, terhadap tembok yang hendak roboh?
62:5 Mereka hanya bermaksud menghempaskan dia dari kedudukannya yang tinggi; mereka suka kepada dusta; dengan mulutnya mereka memberkati, tetapi dalam hatinya mereka mengutuki. Sela
62:6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
62:7 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
62:8 Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
62:9 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. —Mazmur 62:6
Cha Sa-soon, seorang wanita asal Korea berumur 69 tahun, akhirnya menerima SIM (Surat Izin Mengemudi) setelah 3 tahun berusaha untuk lulus dari ujian tertulis yang ditempuhnya. Ia sangat ingin mendapatkan SIM tersebut agar ia bisa membawa cucu-cucunya pergi ke kebun binatang.
Cha Sa-soon patut dipuji karena kegigihannya di tengah dunia yang serba instan ini. Ketika kita menginginkan sesuatu dan tidak bisa memperolehnya, kita sering mengeluh dan menuntut. Di lain waktu, kita memilih untuk menyerah dan tidak lagi acuh ketika apa yang kita inginkan tidak segera terpenuhi. “Menunggu” adalah kata yang tidak suka kita dengar! Namun demikian, Alkitab sering menyatakan bahwa Allah menghendaki kita untuk menantikan Dia bertindak menurut waktu-Nya yang terbaik.
Menantikan Allah berarti dengan sabar berharap kepada Allah atas apa yang kita butuhkan. Daud sadar betul mengapa ia harus menantikan Tuhan. Pertama-tama, keselamatannya datang dari pada-Nya (Mzm. 62:2). Ia meyakini bahwa tidak ada pihak lain yang dapat membebaskannya. Ia hanya dapat berharap kepada Allah (ay.6), karena Allah saja yang mendengar doa-doa kita (ay.9).
Kita sering berdoa hanya untuk meminta agar Allah segera bertindak dan memberkati niat kita. Apa yang dapat kita lakukan apabila Allah menjawab kita, “Bersabarlah. Nantikan Aku”? Kita dapat berdoa seperti Daud: “Dengarlah seruanku di waktu pagi. Pagi-pagi kubawa persembahanku dan kunantikan jawaban-Mu, ya TUHAN” (Mzm. 5:4 BIS). Kita dapat mempercayai jawaban-Nya, sekalipun jawaban itu tidak datang sesuai pada saat yang kita harapkan. —CPH
Ketika kami berseru kepada-Mu, ya Tuhan,
Dan menanti jawaban atas doa kami,
Berilah kesabaran yang kami butuhkan
Tolong kami menyadari kasih pemeliharaan-Mu. —Sper
Dasar dari setiap doa haruslah, “Kehendak-Mu jadilah.”
Terkadang saya dalam menjalankan hidup ini, saya berdoa untuk memohon sesuatu kepada Tuhan Yesus untuk mengabulkan doa permohonanku agar segera mengharapkan dikabulkan, namun permohohonan itu untuk menununggu terjawab, membuat hati saya sebagai manusia tidak bisa bersabar dan mengharapkan segera mungkin Tuhan memberikan jawaban doa , namun dengan membaca renungan ini, hati saya menjadari bahwa saya sebagai umat manusia, harus membawah doa saya dengan dasar mengucapkan KEHENDAKMU JADILAH dalam hidup saya ini, jika tidak terjawabkan doa saya berarti Tuhan Yesus mempunyai rencana yg lebih indah yg akan diberikan kepada hidup saya ini. dan jawaban doa saya Tuhan berikan jawababannya sesuai dengan waktunya, dan itu semua saya rasakan terjadi dalam hidupku sampai saat , sungguh besar kasih karunia kuasamu Tuhan Yesus yang engkau berikn didalam hidup saya dan keluargaku, terpujilah namamu bapa disurga, haleluya, Amin
Amin….
Sungguh renungan yg mberkati di pagi hari ini,ketika kita berdoa dalam meminta sesuatu permohonan kepada Tuhan dan mengatakan KEHENDAKMU JADILAH sebagai bukti bahwa kita spenuhnya percaya dan brrserah kepada Tuhan Yesus. Sebab berserah bukan berarti pesismis dalam penantian. Tetapi peraya sepenuhnya Tuhan yang akan bekerja.
Amin.
luar biasa
Tertekan, tertindas, dizolimi, dalam ketakutan menannti waktu pertolongan Human yang past I tidal akan terlambat
amin
PUJI TUHAN , HALELUYA , sungguh besar, kuat, dan selama – lamanya kasih TUHAN pada kita semua. Gbu us all. Amen
Syalom,
Terim kasih, sangat memberkati renungan nya.
Saya merasa dikuatkan. Amin.