Bijaksana Dengan Uang

Oleh: Abyasat Tandirura

bijak-dengan-uang

Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara
tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?

Lukas 14:28

Ya ampun, Tuhan Yesus bicara soal bikin rencana anggaran! Yang bener aja! Aku sungguh tertegur membaca ayat yang satu ini. Aku sadar betul bahwa sering aku bersikap kurang bijaksana dalam mengelola uang yang aku terima setiap bulan. Sering aku tergoda membeli sesuatu yang tidak terlalu penting, sementara yang lebih penting malah kuabaikan. Betapa aku perlu belajar yang namanya prioritas dalam menggunakan uang yang diberikan orangtuaku.

Kalau kita baca keseluruhan pasalnya, Tuhan Yesus sebenarnya sedang mengajar orang banyak tentang Kerajaan Allah. Banyak orang salah menempatkan prioritas dalam hidup karena tidak mengerti betapa bernilainya Kerajaan Allah itu. Ibarat undangan untuk menghadiri sebuah jamuan makan, orang bisa punya seribu satu alasan untuk tidak menghadirinya ketika mereka tidak tahu betapa penting dan luar biasanya jamuan tersebut. Mereka merasa sayang untuk meninggalkan urusan-urusan lainnya yang menurut mereka jauh lebih penting dan bernilai (ayat 17-20). Pada kesempatan lain, Tuhan Yesus bahkan memberikan pernyataan ekstrim untuk mengajarkan bahwa Tuhan itu jauh lebih berharga daripada keluarga kita, bahkan nyawa kita sendiri (ayat 26). Kehidupan di dunia ini terlalu kecil dibandingkan dengan kehidupan kekal yang Tuhan sediakan bagi para pengikut-Nya. Namun, karena tidak memahami apa yang telah Tuhan sediakan, banyak orang mengikut Tuhan dengan setengah hati, tidak berani bayar harga, bahkan seringkali hanya sibuk mengeluhkan kondisinya.

Pertanyaan yang diberikan Tuhan Yesus pada ayat 28-30 sangatlah mengena! Ketika hendak mencapai sesuatu, siapa yang tidak akan berhitung dengan cermat? Membangun menara adalah sesuatu yang besar, sesuatu yang serius, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tanpa perhitungan yang matang, proyek itu bisa mudah berhenti di tengah jalan dan menjadi cibiran orang. Menjadi murid Yesus juga adalah sesuatu yang besar, sesuatu yang serius. Kita harus menyerahkan totalitas hidup kita untuk dapat dibentuk sesuai dengan kehendak-Nya (ayat 33). Tanpa menyadari hal ini, bisa saja kita hanya berstatus Kristen, tetapi cara hidup kita “memalukan”, bukan memuliakan Dia.

Bagaimana kita mengikut Tuhan selama ini? Sepenuh hati, atau setengah-setengah? Kembali pada masalah uang, kalau kita berkata Tuhan adalah Tuhan atas segenap hidup kita, bukankah itu berarti Tuhan juga adalah Tuhan atas dompet kita? Jika kita ingin memuliakan Tuhan dengan harta kita, bukankah itu berarti kita perlu bijaksana dalam mengelola uang kita? Cara kita mengelola uang sebagai pengikut Kristus seharusnya membawa orang yang melihatnya makin hormat dan kagum terhadap Tuhan kita, bukan malah bikin malu. Dan untuk itu kita harus berani bayar harga, mau berpikir panjang, mau ambil waktu membuat perencanaan, mau memangkas pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, agar uang kita dapat lebih banyak dipakai untuk hal-hal yang bermanfaat, yang menghormati Tuhan, yang bernilai kekal. Kita melakukannya dengan sukacita, bukan terpaksa, karena kita tahu bahwa upah yang Tuhan sediakan kelak itu jauh lebih besar dan mulia dibanding semua yang kita lakukan bagi Dia di dunia ini.

Beberapa prinsip berikut menolongku dalam mengelola uang selama ini, semoga bisa menolongmu juga. =)
– Syukurilah setiap berkat Tuhan (dalam hal ini uang) yang kita terima
– Pisahkanlah lebih dulu uang untuk perpuluhan dan persembahan
– Rencanakanlah berapa yang akan kita keluarkan dan yang akan kita tabung
– Prioritaskanlah kebutuhan yang lebih penting dan mendesak
– Pangkaslah daftar belanjaan yang kurang perlu

Mari kita terus mohon hikmat Tuhan agar makin bijaksana dalam mengelola uang yang Dia percayakan. Ketika kita yang mengaku pengikut Kristus malas membuat perencanaan, boros demi memuaskan diri untuk kesenangan sesaat, apalagi kemudian menjadi beban dalam masyarakat, ingatlah bahwa hidup yang demikian dapat menjadi kesaksian yang buruk bagi Kerajaan Allah. Sebaliknya, ketika kita menata keuangan kita dengan teliti dan penuh tanggung jawab, sehingga kita dapat berbagi dengan sesama dan melakukan banyak hal bermanfaat dengan uang kita, bukankah kita sedang menunjukkan kepada dunia kebesaran dan kasih Tuhan yang kita layani?

Berapa pun yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini, yuk kita kelola sebaik mungkin. Tidak mudah. Namun, berjuanglah dengan penuh semangat! Ada hal-hal besar dan mulia yang telah disediakan Tuhan bagi setiap kita yang mau setia dalam hal-hal yang kelihatannya kecil dan sederhana. Tuhan Yesus memberkati!

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Melvin Tobondo
    Melvin Tobondo says:

    yach, ini memang benar dan terjadi dalam kehidupanku serta keluarga,mengelola keuangan dalam keluarga memang tidak mudah, terkadang kita terbuai dengan masalah kebutuhan yang hanya memuaskn hasrat kedagingan kita tanpa merecanakan pengeluarannya secara matang. uang persembahan untuk perpuluhan dan pengucapan syukur di gereja kepada Tuhan terkadang kita remehkan dan nomor dua kan sesudah kebutuhan kita yg terlebih dahulu kita penuhi. Namun dengan adanya renungan ini, saya mendapat pelajaran yg angat berarti dalam kehidupan pribadi saya dan keluarga. kiranya kasih setia kuasa rohol kudusmu Tuhan Yesu dapat menyadari dan menuntun hidupku dan keluarga dalam mengelola keuangan denngan baik sesuai degan kehendakmu dalam firman yg engkau berikan kepda kami umatmu., semoga Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, AMIN.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *