Want To Know You Better

Oleh: Tabita Davinia

want-you-more

Akhir-akhir ini aku lagi doyan banget sama lagu-lagunya Taylor Swift. Musiknya enak buat didengerin. Trus, lirik Bahasa Inggrisnya juga cukup bisa dipahami… 😛

Ada satu bagian lirik yang sangat aku sukai dari lagu Taylor yang berjudul Everything Has Changed. Bagian itu berkata, “I just wanna know you better, know you better, know you better now…

Kalau kamu baca keseluruhan liriknya, lagu ini bercerita tentang seseorang (si A) yang berjumpa lagi dengan teman lamanya (si B) dan menyadari bahwa ia telah jatuh cinta. Sejak hari itu, dunianya berubah total. Ia pengeeeeen banget untuk tahu lebih banyak lagi segala hal tentang si B. Bisa dibilang momen perjumpaan itu telah mengubah hidupnya.

Lagu ini membuat aku jadi merenungkan tentang perjumpaanku dengan Tuhan Yesus. Aku nggak begitu inget kapan persisnya aku mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatku secara pribadi. Yang paling aku inget hari itu aku merasa sangat dicintai. Kasih Tuhan melingkupi hatiku dan aku bersyukurrr banget karena Dia telah menebus aku yang penuh dosa ini. Damai sejahtera-Nya menaungi pikiranku. Dan pastinya, sejak perjumpaan itu, aku jadi pengen tahu lebih banyak tentang Tuhan. Apa yang Tuhan pikirkan. Apa yang ada di hati-Nya.

Guys, perjumpaan itu tidak otomatis membuat hidupku jadi kayak malaikat. NO! Aku masih 100% manusia, yang bisa jatuh-bangun dalam dosa, yang masih bisa protes sama Tuhan, yang kadang nggak habis pikir sama apa yang Tuhan mau. Adakalanya aku sibuk dengan diri sendiri dan keinginan-keinginanku. Adakalanya aku melakukan apa yang aku tahu tidak disukai Tuhan. Pada saat-saat seperti itu, aku bayangin mungkin Tuhan itu geleng-geleng kepala melihat kehidupanku sambil bilang, “Nakkkk.. Kamu aja pengenn banget buat tahu apa yang pacarmu mau. Tapi kenapa kamu nggak punya keinginan yang sama terhadap-Ku, Nak??” #duh ._.

Bersyukur Tuhan begitu sabar dengan hidupku. Ada saja cara-Nya untuk mengingatkanku saat aku mulai menyimpang. Waktu aku masuk SMA, kakak-kakak kelasku sering banget ngomong gini, “Dek, belajar buat tahu apa yang jadi isi hati-Nya Tuhan ya. Jadi peka sama apa yang Tuhan mau dalam hidupmu.”

Melalui firman Tuhan yang kubaca tiap kali SaTe (Saat Teduh), juga melalui pengalaman hidup sehari-hari, aku pun mulai belajar lebih banyak tentang Tuhan. Makin banyak aku tahu tentang Tuhan, makin pengeeeeen aku tahu lebih banyak tentang apa yang menjadi isi hati-Nya.

Bagaimana dengan kalian, guys? Sudah berapa lama kamu kenal Tuhan Yesus? Masih ingat gak bagaimana perasaanmu saat pertama kali menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu? Ehm.. tapi permisi tanya … setelah itu apa yang terjadi? Apakah setelah perjumpaan dengan Tuhan itu, hidup kita berubah? Atau dengan segera balik lagi seperti semula? Yang balik jadi galau gaje-lah, yang ngomong pakai kata-kata kebun binatang di media sosial-lah, yang hidupnya jadi “sebodo amat” sama yang namanya keselamatan. Kita gak bener-bener “jatuh cinta” dengan Tuhan. Kita hanya sebatas kenal tentang Tuhan, tapi tidak punya kerinduan lebih untuk tahu lebih banyak tentang Pribadi-Nya, tentang apa menjadi isi hati-Nya, apa yang Dia suka dan tidak suka.

Mungkin kita merasa bahwa mengenal Tuhan itu sulit. Well, Tuhan sudah menyatakan diri-Nya dalam firman yang tertulis. Hari ini kita semua tentu punya yang namanya Alkitab. Firman Tuhan. Perkataan-perkataan dari Tuhan sendiri. Tapi seberapa ingin kita membacanya? Mungkin kita terpesona dengan kisah-kisah hebat dari tokoh-tokoh manusia di dalamnya. Daud, yang tadinya dianggap anak kecil, ternyata bisa mengalahkan Goliat yang ukuran tubuhnya jauhhhh lebih besar daripadanya. Musa, yang semula takut untuk memimpin bangsa Israel, pada akhirnya bisa memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. Paulus, yang dulunya penganiaya orang Kristen, ternyata kemudian dipakai Tuhan secara luar biasa untuk memberitakan Injil. Namun, kisah besar Alkitab bukanlah tentang mereka, tetapi tentang Tuhan yang berkarya melalui hidup mereka. Daud sendiri merindukan Tuhan seperti rusa yang haus akan air (Mazmur 42, 63). Musa mohon kasih karunia untuk bisa mengenal Tuhan (Keluaran 33:13). Paulus ingin terus mengenal Tuhan dan serupa dengan-Nya (Filipi 3:10). Mereka semua tahu bahwa kalau mereka bisa melewati masalah demi masalah dalam hidup dengan luar biasa, itu semua adalah karya Tuhan semata. Mereka rindu untuk selalu hidup seperti apa yang Tuhan mau. Dan lihatlah betapa hidup mereka bisa jadi berkat buat orang lain 🙂

Guys, kalo selama ini kita hanya kenal Tuhan sambil lalu, biarlah Roh Kudus membuka mata hati kita untuk melihat betapa luar biasanya Tuhan, sehingga hati kita pun meluap dengan kerinduan:
I just wanna know you better, Lord… know you better, know you better now.. 😀

 

“Lord, I want to know You better everyday.
Please lead me to know Your heart
for my life, my family, my school,
my church, my country, and my future.
Help me, Holy Spirit, to do what You desire in my life.”

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Renega Simorangkir
    Renega Simorangkir says:

    Sharing nya keren…
    Apalagi Tuhan, keren abis.. PerkataanNya, perbuatan tanganNya, janji setiaNya, semuanya 🙂

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *