Penghiburan Bagi Yang Bergumul

Kamis, 21 Agustus 2014

Penghiburan Bagi Yang Bergumul

Baca: Ibrani 10:32-39

10:32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,

10:33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.

10:34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.

10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. —Ibrani 10:35

Penghiburan Bagi Yang Bergumul

Ada sebuah pepatah lama mengatakan, “Jangan menggigit lebih banyak daripada yang dapat kamu kunyah.” Dengan kata lain, tidak mengambil tanggung jawab lebih banyak daripada yang dapat kita tangani adalah suatu sikap yang bijaksana. Namun demikian, ada kalanya kita mungkin merasa dibuat kewalahan oleh besar dan beratnya tugas yang hendak kita dilakukan.

Hal tersebut dapat terjadi juga dalam perjalanan iman kita bersama Kristus. Ada kalanya tekad kita kepada Allah rasanya terlalu berat untuk kita tanggung. Namun Tuhan sanggup menghibur kita di saat keyakinan kita mulai goyah.

Penulis kitab Ibrani mengajak pembacanya untuk mengingat kembali keberanian yang mereka tunjukkan pada masa-masa mereka baru percaya (10:32-33). Sekalipun meng-alami penghinaan dan penganiayaan di muka umum, mereka tetap membantu orang-orang percaya yang mendekam dalam penjara dan menerima perampasan harta mereka dengan sukacita (ay.33-34). Dengan mengingat hal itu, ia berkata, “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu” (ay. 35-36).

Keyakinan kita tidaklah didasarkan pada diri sendiri melainkan dalam Yesus dan janji-Nya untuk kembali pada waktu yang tepat (ay.37).

Kuasa Allahlah yang memampukan kita untuk terus melangkah dalam perjalanan iman kita. Mengingat kesetiaan Tuhan di masa lalu membangkitkan keyakinan kita kepada-Nya pada masa kini. —DCM

Ketika beban hidup bertambah berat,
Saat jalan terjal mendaki dan berkelok-kelok,
Dalam tugas sehari-hari, Tuhan, izinkan aku melihat
Bahwa Engkau akan selalu bersamaku. —D. DeHaan

Mempercayai kesetiaan Allah akan membangkitkan keyakinan kita.

Bagikan Konten Ini
10 replies
  1. galih
    galih says:

    saat kita bergumul akan kehidupan kita dan mengingat kebaikan kasih setia TUHAN terus menerus, maka kita pun pasti dihibur dengan sukacita dari-Nya selalu. Gbu us all. Amien

  2. Lady Elvina Silaban
    Lady Elvina Silaban says:

    Melalui kehadiranNYA selalu Ia akan memberikan kekuatan dan kemampuan dalam setiap perkara yang telah Ia percayakan kepadaku.
    Untuk itu aku tidak perlu takut dan gentar.

  3. Desy Sitorus
    Desy Sitorus says:

    Ketika kamu merasa sepi & sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
    Ketika kamu lelah & kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
    Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN
    Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
    tapi orang tersebut akan SELALU mengalami penyertaan Tuhan.
    Biarlah Tuhan yg berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, krn Tuhan tau waktu yg tepat utk memberikan yg ter-BAIK ..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *