Curahan Kuasa Pemberi Hidup
Rabu, 13 Agustus 2014
Baca: Kisah Para Rasul 6:1-10
6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini–anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria–bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. —Kisah Para Rasul 6:10
Di tengah cuaca yang terik menyengat pada Agustus 1891, R. G. Dyrenforth tiba di Midland, Texas. Ia bertekad untuk menurunkan hujan dengan cara menggemparkan langit. Bumi dan langit pun berguncang saat Dyrenforth dan timnya meluncurkan lalu meletuskan balon-balon raksasa berisi gas yang mudah meledak, menembakkan meriam, dan meledakkan bertumpuk-tumpuk dinamit di atas tanah. Ada yang percaya bahwa ia berhasil membuat hujan turun sejenak, tetapi sebagian besar mengatakan bahwa yang dihasilkannya cuma suara ribut. Segala daya yang sangat menggemparkan itu memang mengesankan, tetapi ternyata tidak menghasilkan apa-apa.
Ketika jemaat mula-mula membutuhkan peran para penilik, mereka mencari orang-orang yang mempunyai suatu daya yang berbeda. Mereka memilih tujuh orang “yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat” (Kis. 6:3) untuk mengatur pembagian makanan sehari-hari. Salah satu di antaranya adalah Stefanus, seorang yang “penuh dengan karunia dan kuasa, [yang] mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak” (ay.8). Ketika terjadi perselisihan, orang-orang yang bertanya jawab dengan Stefanus “tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara” (ay.10).
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kesanggupan iman Stefanus itu disebabkan karena Roh Kudus memenuhi dirinya dengan iman, hikmat, dan kuasa yang dibutuhkannya.
Lantangnya tekanan dunia yang mendesak kita untuk mementingkan diri sendiri kini digantikan dengan curahan kuasa yang lembut dan menghidupkan dari Roh Allah yang tinggal dalam hidup kita. —DCM
Ya Roh Kudus, aku ingin hidupku menyatakan kuasa-Mu.
Kiranya perkataanku dan perbuatanku menjadi curahan kuasa
pemberi hidup yang dapat mendorong sesama
untuk mau mengenal dan mempercayai Engkau.
Dalam hidup kita bagi Kristus, tiada yang dapat kita capai tanpa kuasa Roh Kudus.
Dgn hidup penuh hikmat dan bersandar hanya pada Yesus, maka Kasih Allah akan terpancar dlm keseharian kita. Dan biarlah ku dpt mnjadi berkat bagi semua orng yg ada dskitarku. Amin.
ya TUHAN, berikan kami rasa untuk dapat merasakan curahan-Mu agar kami dapat menyelaraskan perkataan dan perbuatan sesuai dengan kasih dan kebaikan-Mu selalu dan menjadi berkat bagi semua orang selalu. Gbu us all. Amien
Roh Kudus adalah sahabat yang diutus sebagai pengganti Tuhan Yesus di bumi setelah Ia naik ke Sorga. Ia yang akan menuntun kita, memperbaiki perkataan dan sikap kita agar sesuai dengan kehendak Allah. Terima Kasih Roh Kudus untuk penyertaanMu dalam hidup kami:D