Siapakah Orang Ini?

Selasa, 1 Juli 2014

Siapakah Orang Ini?

Baca: Matius 27:32-44

27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

27:33 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.

27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.

27:35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.

27:36 Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.

27:37 Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."

27:38 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.

27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,

27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"

27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:

27:42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.

27:43 Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."

27:44 Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.

Dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. —Roma 1:4

Siapakah Orang Ini?

Sewaktu Kelly Steinhaus mengunjungi Harvard Square untuk menanyai para mahasiswa tentang Yesus, pendapat yang mereka berikan mengungkapkan suatu rasa hormat pada diri-Nya. Seorang mengatakan, “Dia begitu peduli pada sesama manusia.” Yang lain mengatakan, “Sepertinya Dia orang yang menyenangkan.” Yang lain menolak- Nya mentah-mentah: “Dia hanya manusia biasa. Kurasa Dia bukan Juruselamat.” Ada pula yang berkata, “Aku tidak bisa menerima keyakinan atau agama yang menyatakan, ‘Akulah satu-satunya jalan kepada Allah.’” Ada yang memang serius memikirkan tentang Yesus tetapi ada juga yang menolak-Nya.

Ketika Yesus menghadapi kematian-Nya 2000 tahun yang lalu, banyak orang yang melecehkan pemikiran bahwa Dia adalah seorang yang istimewa. “Di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: ‘INILAH YESUS RAJA ORANG YAHUDI’” (Mat. 27:37). Mereka yang berkata, “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu!” (ay.40) telah meragukan kuasa-Nya. Para pemuka agama bahkan berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” (ay.42).

Dalam kematian-Nya, kelihatannya Yesus tidak berdaya sama sekali. Namun ketika membaca keseluruhan kisahnya, kita melihat bahwa Dia telah menyerahkan nyawa-Nya dengan rela. Dia membuktikan bahwa diri-Nya memang Anak Allah dengan kuasa tak terbatas ketika Dia bangkit dari kubur. Hayatilah kematian-Nya dan saksikanlah kuasa kebangkitan-Nya. Dialah Juruselamat dunia! —JDB

Bangkitlah Dia megah,
Kuasa Iblis patah menyerah;
Alam maut sudah dikalahkan-Nya,
Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! —Lowry
(Kidung Jemaat, No. 195)

Kebangkitan Yesus telah menaklukkan kuasa maut.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. galih
    galih says:

    TUHAN YESUS KRISTUS rela mati di atas kayu salib untuk kita semua, agar kita semua selamat dari maut dan Dia bangkit serta mengalahkan kuasa kegelapan, dosa serta maut, Dia memberi jalan keselamatan bagi kita semua menuju Kerajaan Sorga bersama-Nya sampai selama – lamanya. Gbu us all. Amien

  2. bayu suwandi
    bayu suwandi says:

    Karya terbesar dalam hidupku.dan menyelamatkanku….
    terima kasih Tuhan Yesus

  3. Joseph Aipassa
    Joseph Aipassa says:

    Saat DIA terlihat “tidak berdaya”, sesungguhnya saat itulah IA sedang menunjukkan kekuatan yang amat sangat besar: KASIH. Tuhan kita sungguh luar biasa.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *