Miskin Jadi Kaya

Kamis, 3 Juli 2014

Header-TaktikJitu
Day 21
Lihat Sumber Foto

Baca: Kejadian 50:15-22

50:15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.”

50:16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: “Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:

50:17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.” Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.

50:18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: “Kami datang untuk menjadi budakmu.”

50:19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?

50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

50:21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

50:22 Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.

 

Konon, Garrincha, sang pemain legendaris asal Brasil, seharusnya tidak pernah menjadi seorang pemain. Kedua kakinya tidak sama panjang. Pergelangan kaki kirinya melengkung keluar, sementara yang kanan bengkok ke dalam. Dokter anak yang menanganinya memperkirakan ia akan tumbuh dengan pincang. Namun Anjo de Pernas Tortas atau “sang malaikat berkaki bengkok” telah mencengangkan semua orang. Ia menjadi penggiring bola terbaik dalam sejarah sepakbola, bermain dalam kompetisi tingkat tertinggi, dan membantu Brasil memenangi Piala Dunia dua kali. Permainannya yang luar biasa pada semifinal Piala Dunia 1962 membuat surat kabar asal Cile Mercurio menulis, “Dari planet apa Garrincha berasal?” Kisah hidup sang bintang yang tak disangka ini menjadi contoh kisah klasik tentang si miskin yang jadi kaya.

Kisah Yusuf bahkan jauh lebih menakjubkan. Meskipun dibenci oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak di negeri asing, didekati oleh istri majikannya, dan dipenjarakan karena tuduhan yang direkayasa, ia pun akhirnya menjadi perdana menteri Mesir dan menyelamatkan seluruh keluarganya dari kelaparan. Kisah semacam itu menyentuh hati kita karena sifatnya yang mencerminkan kisah terbesar sepanjang masa—kisah karya penebusan Allah bagi kita. Kecemerlangan Garrincha memang pudar dalam sekejap setelah kemunculannya sekilas di hadapan dunia, tetapi warisan Yusuf tetap hidup lewat keturunannya pada masa kini. Ia tidak mengandalkan kemampuannya sendiri, keberuntungan, atau kegigihannya, tetapi mengandalkan Allah yang menyertainya (Kej. 39:2).

Apakah Anda merasa hidup ini tidak adil? Lakukanlah apa yang dilakukan Yusuf, dan serahkan selebihnya kepada Allah untuk bertindak.

Kejarlah transformasi; jangan cuma puas dengan reformasi.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

41. Tim “kuda hitam” manakah yang berhasil menjungkalkan Inggris 1-0 dalam putaran pertama Piala Dunia FIFA tahun 1950?

Bagikan Konten Ini
1 reply
  1. galih
    galih says:

    suatu hal yang dianggap biasa akan menjadi hal yang luar biasa apabila suatu hal tersebut dipandang dari Kuasa ALLAH yang Mahabesar. Gbu us all. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *