Kuasa Sebuah Nama

Sabtu, 12 Juli 2014

Kuasa Sebuah Nama

Baca: Amsal 18:1-10

18:1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.

18:2 Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.

18:3 Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh.

18:4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir.

18:5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan.

18:6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.

18:7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.

18:8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.

18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

18:10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

Nama TUHAN adalah menara yang kuat. —Amsal 18:10

Kuasa Sebuah Nama

Nama panggilan sering mencerminkan beberapa aspek nyata dari karakter atau atribut fisik seseorang. Semasa saya beranjak besar, teman-teman sekolah dasar saya dengan tega menyebut saya “si bibir dower” karena pada masa itu bibir saya kelihatan berkembang dengan tidak proposional. Tentu saja, saya senang nama tersebut tidak terus melekat pada diri saya.

Tidak seperti nama panggilan saya, saya menyukai nama-nama Allah yang menggambarkan keagungan karakteristik-Nya. Allah mempunyai begitu banyak aspek yang mengagumkan sehingga Dia memiliki banyak nama yang mewakili kemampuan dan karakter-Nya. Sejumlah nama tersebut tercantum di bawah ini.

Dialah:

Elohim, Allah atas segala allah
Jehovah Jireh, Allah Maha Menyediakan
El-Shaddai, Allah Mahabesar
Jehovah Rapha, Allah Maha Penyembuh
Jehovah Shalom, Allah Sumber Damai
Jehovah Shamma, Allah Mahahadir
Jehovah Yahweh, Allah Maha Pengasih dan Setia

Tidak mengherankan apabila penulis kitab Amsal mendorong kita untuk mengingat bahwa “nama TUHAN adalah menara yang kuat.” Dalam masa-masa penuh kesesakan, orang-orang yang takut akan Allah dapat berlari ke sana dan “menjadi selamat” (Ams. 18:10). Ketika situasi-situasi yang tidak pernah terduga dan tidak dikehendaki sedang mengancammu dan membuatmu merasa tidak berdaya, ingatlah akan salah satu nama Allah. Yakinlah—Dia akan berlaku setia sesuai dengan nama-Nya. —JMS

Tuhan, ingatkan kami bahwa nama-nama-Mu menyingkapkan
karakter-Mu. Tolong kami untuk mengingatnya di dalam
masa-masa penuh kesesakan dan masalah. Terima kasih atas
jaminan bahwa Engkau akan setia sesuai dengan nama-Mu.

Nama-nama Allah, yang mencerminkan karakter-Nya, akan memberi penghiburan ketika kita memerlukannya.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. galih
    galih says:

    percaya kepada nama TUHAN membuat kehidupan menjamin rasa damai sejahtera-Nya melingkupi hati kita semua selalu. Gbu us all. Amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *