Cara Dan Tempat Yang Sepele
Minggu, 20 Juli 2014
Baca: Yesaya 49:1-6
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.”
49:4 Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku.”
49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya–maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku–,firman-Nya:
49:6 “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. —Zakharia 4:10
Saya kerap bertemu dengan orang yang melihat dirinya sedang melayani dalam pekerjaan dan tempat yang sepele. Mereka sering berkecil hati karena merasa kesepian, dan menganggap pelayanan mereka tidaklah berarti. Saat mendengarkan kisah mereka, saya terpikir pada seorang malaikat dalam buku Out of the Silent Planet karya C. S. Lewis. Ia berkata: “Bangsaku punya aturan: Jangan pernah membicarakan soal ukuran atau jumlah. . . . Sikap itu hanya akan membuat kita menghargai apa yang tidak penting dan mengabaikan apa yang benar-benar penting.”
Dunia kerap menyatakan bahwa semakin besar itu semakin hebat, dan jumlah menjadi ukuran bagi kesuksesan. Hanya orang yang berhati teguh yang dapat menolak tren tersebut, terutama apabila ia bekerja di tempat yang sederhana. Namun kita tidak boleh “mengabaikan apa yang benar-benar penting”.
Ini bukan berarti bahwa jumlah tidak penting (lagipula, para rasul menghitung jumlah para petobat; lihat Kis. 2:41). Jumlah memberi gambaran tentang banyaknya orang yang membutuhkan keselamatan kekal. Kita semua patut melayani dan berdoa agar ada banyak orang yang akan masuk dalam kerajaan Allah, tetapi jumlah tidak boleh menjadi dasar untuk membanggakan diri sendiri.
Allah tidak menghendaki kita untuk merasa puas karena banyaknya pelayanan yang kita lakukan bagi-Nya, atau karena besarnya jumlah orang yang ambil bagian dalam pelayanan itu. Allah menghendaki kita untuk melakukan pelayanan kita dengan tekun bagi kemuliaan-Nya. Pelayanan sederhana yang kita lakukan bagi Allah Mahabesar dengan kuat kuasa-Nya janganlah dipandang sebagai batu loncatan, karena sesungguhnya pelayanan ini pun adalah hal yang penting. —DHR
Tuhan, tolonglah aku mengingat bahwa tidak ada tempat
atau orang yang sepele. Semuanya berharga di mata-Mu.
Kiranya aku melihat nilai penting dari segala yang kukerjakan
dan menghargainya sebagaimana Engkau menghargainya.
Setiap orang yang mengerjakan pekerjaan Allah dengan cara Allah, ia dipandang mulia oleh-Nya.
Hidupku, hidupmu, hidup kita semua sungguh berharga bagi Allah. Tuhan berkati.
Pelayanan yg lebih utama yaitu melakukannya dengan tekun bagi kemuliaan-NYA. Terpujilah Tuhan.. Amin
Serving our great God with His strength in a small way is not a stepping-stone to greatness—it is greatness. ODB
tuhan tolong saya ….
pimpin saya agar tidak membeda bedakan apapun juga ,,,,saya sadar bahwa semuanya ini hanya untuk kemulian nama MU…
jadikan saya rendah hati dan menjadi kitab terbuka bagi MU….
amin
yes benar sekali. jika kita tekun melakukan hal yang kecil Tuhan akan berikan hal yang besar kepada kita.
saat kita memandang hal kecil sebagai hal yang sepele atau kita abaikan, kita akan direndahkan, namun bila kita memandang hal kecil sebagai hal yang penting, kita akan mengerti dan mencapai tujuan yang besar serta yang sebenarnya kita capai untuk menjadi alat kemuliaan TUHAN yang indah. Gbu us all. Amien
Amien
TUHAN memberkati kita semua. Amin