Perayaan yang Terlalu Dini

Senin, 16 Juni 2014

Header-TaktikJitu
Day 4
Lihat Sumber Foto

Baca: Lukas 12:15-21

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

 

Dalam pertandingan memperebutkan promosi ke divisi yang lebih tinggi, dua tim Italia, Termeno dan Dro, harus masuk dalam adu penalti karena kedudukan tetap seri 4–4 di akhir waktu normal. Michael Palma maju untuk melakukan tendangan yang dapat mengamankan posisi Termeno. Namun tendangannya yang kuat membentur mistar gawang! Palma pun jatuh lunglai, sementara penjaga gawang Dro, Loris Angeli, berlari untuk merayakannya. Namun ternyata itu belum selesai. Bola yang ditendang dengan keras itu mendarat di tanah, berbalik ke arah gawang, lalu perlahan-lahan menggelinding melewat garis, dan masuk! Angeli telah melakukan perayaan yang terlalu dini.

Lukas 12:15-21 mengisahkan seorang yang melakukan perayaan terlalu dini. Kebanyakan dari kita bisa memahami rencana pensiun si orang kaya ini. Pikirnya, semua yang dilakukannya sudah cukup untuk memberinya hidup yang nyaman di masa depan, dan ia pun merayakan keberhasilannya dengan berkata kepada dirinya sendiri, “beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah” (ay.19). Namun, Yesus menunjukkan kebodohan dari sikap semata-mata mengandalkan harta benda dalam hidup ini, karena “hidup [orang] tidaklah tergantung dari pada kekayaannya” (ay.15). Sebaliknya, Dia mengingatkan kita agar tidak mengabaikan Allah yang memegang masa depan kita (ay.20). Jangan merayakan hidup Anda terlalu dini, karena hidup Anda belum berakhir. Itulah yang terlambat disadari oleh si orang kaya.

Jika seseorang menyangka dirinya sudah memahami sepenuhnya hidup ini,
ia perlu berpikir ulang.

 

🙂 Trivia Piala Dunia

6. Negara manakah yang paling sering tampil dalam kejuaraan Piala Dunia?

7. Pada Piala Dunia tahun berapakah kartu merah paling banyak dilayangkan wasit?

8. Negara manakah yang paling sering tampil dalam pertandingan final Piala Dunia?

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *