Gol Bunuh Diri
Minggu, 15 Juni 2014
Baca: Ibrani 3:12-19
3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”,
3:16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?
3:17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?
3:18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?
3:19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.
Bek asal Kolombia Andrés Escobar berupaya menghadang sebuah umpan silang, tetapi malangnya ia menyaksikan bola itu memantul dari kakinya dan melesat masuk ke dalam gawangnya sendiri. Kesalahan yang fatal itu membuat tim Kolombia yang kuat harus tersingkir dari kejuaraan Piala Dunia 1994. Sepuluh hari kemudian, Escobar ditemukan mati tertembak di kota kediamannya. Kematiannya yang tragis menjadi salah satu cerita paling menyedihkan dalam sejarah kejuaraan Piala Dunia.
Dalam hidup ini, kita sering mendapat kesempatan untuk menebus dan memperbaiki kesalahan kita, tetapi tak semua orang memiliki kesempatan itu. Kesalahan terbesar yang bisa kita perbuat adalah menolak Yesus Kristus, Sang Anak Allah. Kematian-Nya di kayu salib membuka jalan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk sepenuhnya menerima pengampunan dosa. Keputusan kita untuk menolak atau menerima Yesus akan menentukan tempat kita di kekekalan kelak.
Escobar pernah mengatakan, “Hidup tidak berakhir di sini.” Marilah bersikap bijaksana dan memikirkan di mana hidup ini akan berakhir. Alkitab mengingatkan kita bahwa “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara [Allah], janganlah keraskan hatimu” (Ibr. 3:15). Ketidakpercayaan kepada Allah akan membawa penghakiman. Kita perlu mengakui Yesus sebelum menghadap Allah suatu hari kelak. Jangan sampai kita melakukan “gol bunuh diri” terbesar itu karena setelah itu tidak akan ada kesempatan kedua.
Kesalahan memang sering tak terhindari,
tetapi itu bukan alasan untuk tidak berbuat apa-apa.
🙂 Trivia Piala Dunia
4. Siapakah pemegang rekor untuk gol terbanyak dalam satu kejuaraan Piala Dunia?
5. Mengapa Italia menggunakan kostum warna biru padahal warna biru tidak ada dalam bendera nasional mereka?
🙂 Tahukah Kamu?
Tunisia adalah negara Afrika pertama yang memenangi sebuah pertandingan dalam kejuaraan Piala Dunia ketika mereka mengalahkan Meksiko 3-1 pada tahun 1978.
Bagikan Komentar Kamu