Menghibur mereka yang “ditinggalkan”

mengibur-mereka-yg-ditinggalkan

Mungkin buat mereka gue itu enggak pernah ada…
Mungkin lebih baik kalo gue itu memang enggak pernah ada …

Kiki mengakhiri curhatnya yang panjang lebar kepadaku. Tentang papa yang super sibuk. Tentang tiga kakaknya yang punya segudang prestasi. Tentang kecelakaan maut mama tercinta yang selama ini menjadi tempat curahan hati. Tentang Tuhan yang sepertinya tak pernah mendengar doanya. Tentang kesepian-kesepian jiwanya. Ia merasa begitu sendirian di tengah keluarganya.

Ingin rasanya hati menghibur.
Namun entah kenapa yang terpikir hanyalah kalimat-kalimat klise.
Sabarlah.
Jangan berhenti berdoa.
Kamu nggak boleh mikir begitu.

Keluargaku hangat dan penuh perhatian. Kedua orangtuaku masih lengkap dan selalu punya waktu untukku dan adik-adikku. Aku tak pernah merasa “ditinggalkan”. Bagaimana aku bisa menghibur seseorang yang merasa “ditinggalkan”?

Kamu punya pengalaman yang bisa dibagikan?

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. ren
    ren says:

    wah justru saya juga pingin tahu 😀 tapi biasanya yang keluar juga kata2 ngetren kayak “sabar ya” dan sejenisnya. kalau bener2 nggak ngerti masalahnya, saya berusaha menahan diri untuk nggak komentar aja. kalau menghibur tanpa tahu masalahnya malah bisa bikin sebel yang dihibur juga, mereka bisa aja mikir,”tau apa kamu? gak pernah ngerasain juga” -_-

  2. Dwika
    Dwika says:

    Saya punya beberapa sahabat yang sudah cukup tahu satu sama lain. Yah, namanya cewe kalo lagi curhat – curhatan, misalnya waktu sahabat baru putus, cukup dengarin cerita mereka dan gak perlu nasehatin macam – macam apalagi sampai balik menyalahkan.
    Ato saat saya curhat ke mereka masalah keluarga, mereka justru ikut menangis. Tidak perlu banyak kata – kata terucap, kadang sebuah pelukan dan waktu yang kita berikan untuk mendengar masalah mereka justru sudah menjadi penghiburan.

  3. Samuel Evan Nico
    Samuel Evan Nico says:

    Ya kita pahami perlahan apapun yang teman kita ceritakan, kita buat kesimpulan tentang bagaimana, dan mengapa dia begitu merasa ditinggalkan, dan mencoba menghibur dia tanpa membuat merasa “ahh kenapa kamu sok tau gitu sih, sok komentar sih” tapi buat teman kita merasa “aahhh, makasih ya kawan sudah mencoba menghiburku, kamu emang temen yang luar biasa” begitu. Maaf kalau kurang, saya cuman mau sharing 🙂

  4. Risani
    Risani says:

    ya,malah saya yg sering menjadi org yg sering merasa ditinggal min,
    😀 , tidak ada satu hal yg pasti klo hanya untuk sekedar menghibur min (semua tergantung kepada mood si korban dan seberapa besar kepercayaannya si korban kepada si penghibur) hihi ,
    tapi ada baik nya kita memberi tahu dan menyakinkan satu pribadi yg tak pernah meninggalkan kita , Tuhan Yesus Kristus 😀

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *