Perjalanan Jordyn

Jumat, 30 Mei 2014

Perjalanan Jordyn

Baca: Filipi 4:10-13

4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.

4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.

4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. —Filipi 4:13

Perjalanan Jordyn

Jordyn Castor terlahir buta. Namun hal ini tidak lantas menghalanginya untuk menjalani suatu hidup yang utuh dan produktif. Sebuah film dokumenter berjudul Can You See How I See? (Dapatkah Kau Melihat Sebagaimana Aku Melihat?) menceritakan tentang kisah hidupnya. Jordyn mencapai prestasi yang sangat baik di sekolah dan dengan hanya sedikit bantuan, ia juga bisa merasakan nikmatnya berjalan-jalan dengan sepeda dan menuruni bukit dengan ski.

Mengenai keterbatasan penglihatannya, Jordyn berkata: “Seandainya aku bisa memilih untuk tidak buta, aku tidak akan memilihnya. Aku berpikir Allah telah menciptakan kita sebagaimana adanya demi suatu tujuan . . . dan menurutku, kebutaanku ini menjadi bagian dari apa yang akan kukerjakan dengan hidupku ini.” Jordyn sekarang berkuliah di jurusan teknologi komputer. Ia berangan-angan dapat membantu merancang suatu perangkat lunak komputer yang akan menolong kaum tunanetra.

Bagaimana Jordyn dapat terus memandang hidupnya dengan positif? Sebagai pengikut Kristus, ia mengerti bahwa Allah memegang kendali atas segala situasi kehidupan. Hal itu memberikan keyakinan kepada Jordyn untuk mengejar kesempatan-kesempatan yang mungkin dianggap mustahil oleh orang lain. Yang pasti, hidup Jordyn menggambarkan kebenaran dari surat Filipi ini: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (4:13).

Apa pun kekuatan atau kelemahan diri kita, tangan pemeliharaan Allah dapat memampukan kita untuk memberikan pengaruh yang memuliakan Allah dalam dunia ini. Bersandarlah pada kuasa-Nya yang menolongmu dalam mengambil langkah iman. —HDF

“Aku akan menguatkanmu,” maka kuatkan hatimu,
Anak Allah yang begitu lemah dan rapuh;
Allah telah berfirman, jadi pasti terjadi,
Karena janji-Nya tak pernah gagal! —NN.

Ketika Allah memanggil kita untuk suatu tugas, Dia juga memberikan kuasa-Nya untuk menyelesaikan tugas itu.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. ririn
    ririn says:

    “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” ayat yang selalu jd pegangan ku, sungguh terberkati membaca renungan pagi ini, semoga iman ku terus bertambah, dan lebih dekat dengan Tuhan Allah.

  2. sardo jefri
    sardo jefri says:

    jangan banyak mengeluh dengan keadaan fisik mu, terlebih di zaman ini yg mana banyak sekali insan ingin terlihat sempurna secara fisik. Karna Tuhan Allah kita menciptakan kita dengan semurna.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *