Hari Libur
Bagi sejumlah orang, ucapan “Aku tidak akan meninggalkanmu”
sebenarnya berarti, “paling tidak, untuk 5 menit ke depan”.
Jujur saja, waktu saya mendengar kabar itu, saya pikir hal itu tidak mungkin akan bertahan lama. Salah seorang pemain tenis terbaik sepanjang masa, Björn Borg, akan menikahi Marianna Simionescu. Ketika mereka menikah, salah satu perjanjian dalam kontrak nikah mereka adalah soal satu hari libur setiap minggunya bagi mereka masing-masing untuk melakukan apa saja yang mereka suka tanpa harus diketahui satu sama lain.
Ketika kita berbicara tentang karakter Allah, tidak mungkin kita tidak berbicara tentang kesetiaan. Coba bandingkan itu dengan karakter diri kita sendiri. Meski contoh yang diberikan Björn dan Marianna tidak lazim, tetap saja kesetiaan bukanlah sifat yang alami bagi manusia pada umumnya! Namun kesetiaan Allah kepada kita tidak terbatas. Kita bisa selalu yakin bahwa Dia akan memenuhi janji-janji-Nya.
Betapa berbedanya kita! Coba pikirkan kesetiaan kita kepada sahabat atau keluarga kita. Pada kenyataannya, masa-masa kita gagal untuk setia adalah masa-masa yang menghasilkan kepahitan dan sikap tidak percaya. Pernikahan sepasang suami-istri yang saling tidak setia tak akan bertahan lama. Tidak ada jalan lain: kita tidak dapat “meliburkan diri” dari sikap setia tanpa menimbulkan akibat yang harus kita tanggung kemudian.
Kita begitu mudah mengucapkan kata setia kepada orang-orang di sekitar kita, tetapi sesungguhnya kita bergumul untuk hidup dengan setia. Bahkan ketika sepasang mempelai memulai bahtera pernikahan, mereka berjanji untuk saling mengasihi selama-lamanya. Mereka berkata, “Sayangku, kita akan selalu bersama, sampai selamanya.” Di hadapan para saksi, mereka berjanji untuk tidak akan meninggalkan satu sama lain, dalam sakit maupun sehat, dalam kekurangan maupun saat kaya, dsb. Namun betapa mudahnya tekad-tekad itu dilupakan! Mungkinkah kita bisa dianggap sungguh-sungguh oleh orang lain? Akan tetapi Allah memandang kata-kata kita dengan sangat serius; itulah mengapa Dia memperingatkan bahwa meninggalkan pasangan hidup kita itu sama dengan mengabaikan perjanjian kita dengan-Nya. Memang perkataan yang keras, tetapi Allah tidak berkompromi; bagi Dia tidak ada hari libur bagi kesetiaan.
Syukurlah, seberat apa pun kita bergumul, Dia selalu ingat akan janji-Nya kepada kita; Dia selalu setia kepada anak-anak-Nya. Kiranya Dia menjadi teladan kita, agar kita tidak pernah lupa akan nilai penting dari kesetiaan.
Karena Allah setia
kita bisa berpegang pada janji-Nya
Apakah hari ini WarungSateKamu memang berbeda konten dengan Santapan Rohani?
Kenapa tidak ada nats Alkitabnya?
Saya merasa narasi di atas juga kurang lengkap?
Hai Lidya, pengamatan yang baik. Yang kamu baca di sini memang merupakan renungan khusus Taktik Jitu, yang mengambil berbagai ilustrasi dari dunia olahraga. Hadir setiap hari Senin, mulai bulan April hingga dimulainya Piala Dunia 2014. Santapan Rohani hadir seperti biasa. Pada halaman depan WarungSateKamu, kedua jenis renungan ini memiliki icon yang berbeda.