Kamu Punya Sahabat
Rabu, 2 April 2014
Cerita & Ilustrasi oleh Heri Kurniawan
Baca: Mazmur 23
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
[Yesus berkata,] “Aku menyebut kamu sahabat.” —Yohanes 15:15
Salah satu konsekuensi ironis dari pesatnya pertumbuhan media sosial adalah kita justru sering merasa semakin terasing dan sendirian. Sebuah artikel online memperingatkan: “Orang-orang yang menolak untuk mengutamakan atau semata-mata menjalani kehidupan melalui dunia maya mengakui bahwa teman-teman di dunia maya tidaklah sebanding dengan para sahabat di dunia nyata, dan . . . orang-orang yang menjadikan teman-teman di dunia maya sebagai pengganti dari sahabat-sahabat di dunia nyata justru lebih merasa kesepian dan lebih mengalami depresi daripada sebelumnya.”
Terlepas dari teknologi, setiap dari kita pernah berjuang melawan masa-masa kesepian dan bertanya-tanya apakah ada seorang pun yang mengenal, mengerti, atau bahkan mempedulikan berbagai beban yang sedang kita tanggung dan perjuangan yang sedang kita hadapi. Akan tetapi, para pengikut Kristus mendapatkan jaminan yang memberikan penghiburan pada hati kita yang gelisah. Kehadiran Sang Juruselamat yang memberikan penghiburan telah dijanjikan dalam kata-kata yang tidak dapat disangkal lagi, seperti yang dituliskan oleh Daud sang pemazmur, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Mzm. 23:4).
Ketika kita merasa sendirian, baik sebagai akibat dari pilihan hidup kita sendiri, atau oleh tren budaya yang ada di sekitar kita, atau oleh penderitaan hidup yang menyakitkan, percayalah bahwa semua orang yang mengenal Kristus dapat berharap pada kehadiran Sang Gembala hati kita. Sungguh, Yesus adalah Sahabat kita yang sejati! —WEC
Kutemukan Sahabat; sungguh Sahabat sejati!
Dia mengasihiku sebelum kukenal Dia;
Dia menarikku dengan dawai-dawai kasih
Sehingga kutertambat pada-Nya. —Small
Setiap orang yang mengenal Yesus sebagai Sahabatnya tidak akan pernah sendirian.
Thank u SaTe ..
Jesus my bestie, here i come .. im coming 🙂
Hal ini benar dan nyata. Ia tak pernah tinggalkan kita, sedikit pun tak dialihkannya perhatian-Nya pada kita, Ia menaruh Kasih setiap saat.
Ia adalah Sahabat sepanjang masa.
“Tuhan Yesus sahabatku, tercinta dan erat melebihi segalanya bagiku…”
Teman atau sahabat kita pernah mengecewakan kita. tapi Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita.
Kawan yang sejati 🙂
Tuhan Yesus sungguh baik, Dia pasti selalu memberikan yg terbaik
Tuhan Yesus itu lebih kayak seorang bapa/papa buat aku sendiri yang memang seorang yang luar biasa ^_^
Puji Tuhan masih bisa baca saat teduh dari website ini 🙂
Hahaha.. ilustrasinya itu hampir mirip sm apa yg aku alami pertama kali duduk di bangku kuliah, 😀
Tp justru ketika mata kita tertuju sama Dia, ada banyak hal yg akan membuat kita terpaku dan tak bisa berkata apa2 lg :’)