Kelemahan yang Menguntungkan

Oleh: Galang Mesya Fansy

a little bird in a strong hand

Nama saya Galang. Mahasiswa FKIP jurusan pendidikan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) di sebuah perguruan tinggi negeri di Surakarta. Saya ingin membagikan kesaksian hidup saya berkaitan dengan bullying.

Orang yang lemah sering menjadi sasaran bullying. Direndahkan. Dihina. Dijadikan bulan-bulanan. Meski tiap orang di dunia ini pasti memiliki kelemahan, tidak ada orang yang suka terlihat lemah. Saya sendiri adalah orang yang memiliki banyak kelemahan. Salah satunya adalah gugup yang berlebihan. Ketika saya berbicara di depan umum atau ketika sedang menjadi pusat perhatian, tangan saya akan bergetar dan kening saya berkeringat dingin. Sampai sekarang saya merasa sangat terganggu dengan hal ini.

Suatu ketika, dalam jam praktikum di kampus, seorang asisten dosen menyuruh saya untuk memperagakan kembali apa yang telah ia demonstrasikan di depan kelas. Karena semua mata tertuju kepada saya, “penyakit” gugup itu langsung kambuh. Tangan saya yang sedang memegang cawan petri (salah satu peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca) mengalami tremor (bergetar tanpa bisa dikendalikan karena emosi yang tidak stabil). Cawan petri tersebut ikut bergetar dan bergesekan dengan wadahnya, menghasilkan suara yang sangat jelas terdengar. Sontak teman-teman yang melihat langsung tertawa geli. Salah seorang teman lalu memanggil saya dengan sebutan “tremor”. Dia membuat saya sangat malu, meski mungkin niatnya hanya bercanda. Saya merasa berbeda dari teman-teman lain, yang ketika berada di depan umum tidak merasa gugup, atau paling tidak kegugupan mereka tidak tampak begitu jelas seperti kegugupan saya. Saya kecewa dengan apa yang saya alami. Saya terus meminta kepada Tuhan supaya kegugupan saya ini hilang.

Setelah kejadian tersebut saya mengambil waktu untuk berdua bersama Tuhan di dalam kamar. Saya mencurahkan segala isi hati dengan jujur kepada Tuhan. Saya kecewa, saya merasa malu, saya resah. Bagaimana mungkin seorang calon guru seperti saya adalah orang yang sangat mudah gugup ketika menjadi pusat perhatian? Bukankah keberadaan saya di FKIP ini tidak lepas dari rencana dan kedaulatan Tuhan? Tiba-tiba Tuhan mengingatkan saya tentang betapa besarnya Dia. Keraguan saya kepada-Nya adalah suatu kebodohan. Alkitab mencatat betapa orang-orang yang Tuhan pakai adalah mereka yang penuh dengan kelemahan. Tapi Tuhan memakai kelemahan mereka untuk menyatakan kemuliaan-Nya, supaya dunia melihat betapa besar dan hebatnya Dia!

Mungkin kamu juga mengalami hal serupa. Kelemahanmu membuat kamu tidak percaya diri. Teman-temanmu menertawakanmu. Ada juga yang mungkin bahkan sengaja membully kamu. Kiranya kesaksian saya menguatkanmu. Kelemahan-kelemahan yang Tuhan izinkan melekat pada diri kita dapat dipakai-Nya untuk membawa kita makin bergantung kepada-Nya. Kesadaran ini akan lebih sulit muncul ketika kita merasa segala sesuatu baik-baik saja. Dalam hal ini, kelemahan dapat dipandang sebagai hal yang menguntungkan karena membawa kita untuk makin dekat dengan Tuhan, makin mengandalkan Dia. Orang dapat melihat bahwa kita hidup bukan karena kekuatan yang kita miliki, tetapi karena kasih karunia Tuhan semata.

Kiranya Tuhan terus dipermuliakan di dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. Dwika
    Dwika says:

    Saya juga memiliki pengalaman yang sama 🙂
    Dulu saya gugupan bahkan saat disuruh memimpin doa saking gugupnya saya sempat terdiam lama lalu langsung saya akhiri dengan Amin.
    Kecewa itu pasti, masa berdoa saja tidak bisa 😀
    Tapi akhirnya setelah saya meminta bantuanNya saya mulai berani untuk tampil ke depan. Bahkan saat saya magang dan mengajar untuk program mata kuliah selama 3 bulan saya mulai berani
    Tetap semangat ya 🙂

  2. Tommy
    Tommy says:

    Saya sama, n usiaku sdh 46 tahun. Dan ketidak nyamanan di depan umum, adalah sifat dr org org introvert.

    Dan hal itu adalah wajar, tetapi org org introvert memiliki kelebihan kelebihan lain yg tdk dimiliki oleh org extrovert.

    Saya baru menyadarinya setelah dewasa, kenapa saya tdk nyaman didepan umum, tdk spt org extrovert.

    Kelebihan introvert, teliti, cinta damai, senang seni, peneliti, banyak mikir, senang kerja sendiri, pandai mengamati n type observer. Inilah kelebihan kita org intovert yg akan Tuhan pakai. Saya introvert plegmatis, dan saya bangga menjadi diri saya. Walapun awalnya saya tdk percaya diri n sering tdk nyaman. Tp kita hrs terus belajar n meminta pertolongan Tuhan

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *