Selaras

Selasa, 21 Januari 2014

Selaras

Baca: 1 Petrus 4:7-11

4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

4:9 Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.

4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. —1 Petrus 4:10

Selaras

Saya suka memainkan alat musik banjo yang memiliki 5 senar. Hanya saja, alat musik itu punya satu kekurangan. Senar ke-5 itu hanya dapat diselaraskan dengan sejumlah kecil paduan nada (chord) sederhana. Apabila para pemusik lainnya ingin memainkan musik yang lebih kompleks, si pemain banjo harus melakukan penyesuaian. Dengan penyesuaian yang tepat, ia akan dapat menyumbangkan nada-nada yang luar biasa merdu dalam suatu pertunjukan bersama.

Sebagaimana para pemusik harus melakukan penyesuaian dengan alat musik mereka, kita sebagai orang percaya juga perlu melakukan penyesuaian dengan karunia rohani yang kita miliki apabila kita ingin melayani Allah dalam keselarasan dengan orang lain. Contohnya, orang-orang yang memiliki karunia mengajar haruslah berkoordinasi dengan mereka yang memiliki karunia untuk mengatur pertemuan atau kebaktian serta dengan pihak-pihak lain yang dapat membereskan ruangan pertemuan itu agar bersih dan siap untuk digunakan. Setiap dari kita memiliki karunia-karunia rohani, dan kita harus bekerja sama agar pekerjaan Allah dapat dilaksanakan.

Rasul Petrus berkata, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1Ptr. 4:10). Untuk menjadi pengurus yang baik dibutuhkan kerja sama. Lihatlah karunia yang Anda punya (Rm. 12; 1Kor. 12; Ef. 4; 1Ptr. 4), lalu pikirkan bagaimana Anda dapat menyelaraskan penggunaannya dengan karunia dari saudara seiman yang lain. Jika setiap talenta itu dapat saling melengkapi, hasilnya adalah keselarasan dan kemuliaan bagi Allah. —HDF

Tanpa nada kita bernyanyi dengan merdu,
Pujian penyembahan kita persembahkan,
Saat kita rela persembahkan karunia kita,
Dalam kerja dan karya bagi Sang Raja. —Branon

Menjaga keselarasan dengan Kristus menghasilkan keselarasan dalam gereja.

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. Yoshua
    Yoshua says:

    Benerapa wktu yg lalu saya pernah berdebat dgn teman saya mengenai pemimpin kelompok kecil, saya berkata bhwa tdk perlu kecakapan dlm mengajar untk dpt mnjdi seorang pemimpin kelompok kecil, yg diperlukan hanyalah hati yg ingin melayani, mslh kecakapan bisa diperoleh setelah menjalaninya. Sementara dia berkata bhwa yg memiliki kecakapan mengajarlah yg bisa mnjd pemimpin kelompok kecil dan dia menggunakan ayat di atas. Jd, manakah yg benar? Apakah memang diperlukan kecakapan dlm melayani? Tdk cukupkah hati yg ingin melayani? Terutama sbg pemimpin kelompok kecil.
    Terimakasih 🙂

  2. WarungSateKamu
    WarungSateKamu says:

    Hai Yoshua,

    Salah satu pilar terpenting bagi kelompok kecil adalah pemimpin kelompok. Harus diakui bahwa seorang pemimpin kelompok kecil sudah seharusnya memiliki hati yang mengasihi Tuhan dan anggota kelompoknya, serta memiliki hati yang mau melayani (Mat 20:26) Tetapi tentunya ada beberapa kualifikasi lain yang perlu dimiliki seorang pemimpin kelompok kecil. Cakap mengajar tentu saja akan menolong seorang pemimpin kelompok kecil untuk dapat mengkomunikasikan (chic?) hal-hal yang ingin disampaikannya secara sistematis dan jelas. Tetapi kecakapan mengajar bukan satu-satunya kualifikasi yang diperlukan oleh seorang pemimpin kelompok kecil. dalam 2 Tim 2:2 ; 2:24 ; 1 Tim 3:2 ; Tit 2:3 Paulus tercantum kualifikasi lainnya. Karakter seorang yang taat pada prinsip-prinsip Firman Tuhan, menjalankan disiplin belajar FirTu, melayani, berdoa, persekutuan, beribadah, dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari (Galatia 5:22-23) menjadi karakter yang sangat penting bagi seorang pemimpin kelompok kecil. Dan perlu ditambahkan lagi sedikit ; pemimpin kelompok kecil haruslah memiliki kecakapan dalam mendengarkan orang lain, sehingga tidak mendominasi seluruh percakapan :).

    Sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang mesti dimiliki oleh seorang pemimpin kelompok kecil tapi saya kira pointnya jelas. Cakap mengajar adalah salah satu kualifikasi yang diperlukan seorang pemimpin kelompok kecil tetapi bukan satu-satunya.

    Semoga membantu 🙂

  3. elfrida santy purba
    elfrida santy purba says:

    mohon doany semua buat ujian aku besok ttg kardiovaskuler.. i need ur praying all. :’) thank you

  4. elfrida santy purba
    elfrida santy purba says:

    mohon doany semua buat ujian aku besok ttg kardiovaskuler.. i need ur praying all. :’) thank you, jb

  5. Nova
    Nova says:

    Mjd pemimpin kel tdklah mudah. Begt byk pemikirn& pergumulan. Dtambah lg mslh blending n chemistry. Akhirny, sy mundur krn pertumbuhn iman sbg pemimpin kerdil, bagaimana bs memimpin anak2ny. Pemimpin tdk puny kel utk blajr FT bersama& tdk ad persekutuan yg membangun. Jd lbh baik, sehatkn pertumbuhan iman pemimpinny n nanti akn berdampak kpd anak2ny.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *