Keagungan Sejati
Senin, 20 Januari 2014
Baca: Markus 10:35-45
10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!”
10:36 Jawab-Nya kepada mereka: “Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?”
10:37 Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.”
10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?”
10:39 Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.”
10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. —Markus 10:43
Ada orang-orang yang merasa dirinya bagaikan sebuah batu kerikil kecil yang tak berarti di tengah suatu jurang yang dalam. Namun sekecil apa pun kita menilai diri sendiri, Allah dapat memakai kita secara luar biasa.
Dalam khotbahnya di awal tahun 1968, Martin Luther King Jr. mengutip perkataan Yesus dari Markus 10 tentang hal melayani. Kemudian King mengatakan, “Setiap orang bisa menjadi besar, karena setiap orang bisa melayani. Anda tak perlu gelar sarjana untuk bisa melayani. Anda tak perlu membuat satu kalimat yang sempurna untuk bisa melayani. Anda tak perlu mengetahui tentang Plato dan Aristoteles untuk bisa melayani. . . . Anda hanya perlu sebuah hati yang penuh kasih karunia dan jiwa yang digerakkan oleh kasih.”
Ketika murid-murid Yesus bertengkar tentang siapa di antara mereka yang akan menduduki tempat terhormat di surga, Yesus berkata kepada mereka: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang’’ (Mrk. 10:43-45).
Bagaimanakah dengan kita? Seperti itukah pemahaman kita tentang keagungan? Apakah kita melayani dengan gembira, saat melakukan pekerjaan yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain? Apakah tujuan kita melayani adalah untuk menyenangkan Tuhan dan bukan untuk mendapatkan pujian? Jika kita bersedia menjadi seorang pelayan, hidup kita akan memuliakan Tuhan yang sungguh agung. —VCG
Tak ada pelayanan yang dipandang kecil,
Ataupun terlalu besar, meski seluruh bumi diraihnya;
Hal itu kecil jika demi kemuliaan diri sendiri,
Dan itu besar jika seturut kehendak Tuhan. —NN.
Perbuatan sederhana yang dilakukan demi nama Kristus merupakan perbuatan yang sungguh agung.
1, Waktu saya SMA di tahun 2013 dulu saya pernah melayani di youth cabang saya. Pelayanan saya waktu itu hanya menyiapkan alat” musik dan membereskannya kembali. Selain itu saya juga pelayanan di bidang musik di youth tersebut dengan anggota tim musik yg sebaya dengan saya. Setiap latihan dan mulai ibadah saya datang paling dahulu dan pulang paling terakhir. Namun satu hal yg membuat saya sedih waktu itu karena tim musik saya menganggap remeh saya karena saya sering menyiapkan dan membereskan alat”. Mereka datang paling terlambat dan tidak membantu say a sedikitpun namun pulang lebih dahulu dari pada saya. Nah singkat cerita saya menguping pembicaraan merekamereka berkata “udahlah dateng ngaret aja kan ada Daniel seksi repotnya” saya sedih mendengar saya bercerita pada hal itu. lalu
2, saya bercerita pada kaka rohani saya di youth dan bercerita pada papa sy dirumah. Lalu kaka rohani saya berbicara hal yg sama dgn papa saya lalu papa saya berkata. Jika kamu mengalami hal penolakan atau disepelekan karena hal itu berbanggalah karena manusia hanya bisa menilai dari tampak luar tidak seperti Tuhan. Di situlah papa saya menjelaskan ketika orang” disekelilingmu menyepelekan tapu Tuhan memperhatikan kamu. Karena Tuhan lebih suka orang yg rela direndahkan atau diabaikan tetepi dia tetap melayani. Karena Tuhan sangat melihat kemurnian hati anak-anakNya. Cerita selanjutnya tim musik saya yg menyepelekan saya pergi dari youth saya karena pada waktu itu ada perseteruan di cabang kami yg melibatkan orang tua mereka. Orang tua mereka marah karena anaknya tidak di ikut sertakan di tim musik di ibadah raya dan mereka pergi. Namun setelah mereka pergi datanglah tim baru utk saya yg sama-sama rela utk bayar harga dan selalu kompak sama saya apapun keadaan saya
Saya pernah merasa sedang mengerjakan #pelayanansepele saat masih SMA dulu. Waktu itu merupakan pemilihan pengurus pelayanan dan saya berharap sekali dapat diberikan kesempatan melayani di seksi kerohanian. Seksi kerohanian bertugas mengurusi ibadah dan saya yakin sekali saya bisa terpilih sebagai koordinatornya karena tahun sebelumnya saya adalah MC/WL ibadah.
Tapi ternyata Tuhan tidak meilih saya di posisi itu, tetapi memberikan saya seksi lain yang tidak saya pikirkan sebelumnya yaitu seksi konsumsi & kebersihan. Seksi yang terlihat sepele bagi saya karena ‘hanya’ bertugas untuk membersihkan ruangan ibadah dan menyediakan minuman atau konsumsi pada pembicara ibadah.
Pada awal pelayanan saya suka protes ke Tuhan, “Tuhan, kenapa sih saya dapetnya seksi konsumsi &kebersihan? Seksi ini disepelekan oranglain. Saya juga capek tiap minggu bersihin ruangan terus, tapi ga ada teman yang ngeliat atau ngebantuin”
Tapi ternyata Tuhan memberi hikmat pada saya untuk mengerti, bahwa Ia sedang menguji kerendahan hati saya. Posisi saya sebagai MC/WL ibadah yang sering menjadi sorotan ternyata sangat rentan untuk jatuh kedalam dosa kesombongan. Dan emmang benar, ketika saya protes seperti itu bukankah berarti karena syaya tinggi hati? Menyadari akan hal itu saya langsung meminta ampun pada Tuhan Yesus. Ia pun berjanji, bahwa pekerjaan saya yang mungkin terlihat kecil itu akan tetap diperhitungkan oleh-Nya, meski tak terlihat mata manusia.