Berjalan Bersama Tuhan

Oleh Ruth Lidya Panggabean

Berjalan Bersama Tuhan

Bumi berputar. Waktu berlalu. Hari berganti. Tanpa ada yang peduli aku belum bisa bangkit.

Dunia tak berhenti, padahal aku hanya minta sedikit waktu, sampai bisa sembuh. Karena aku jatuh lagi, lagi, dan lagi.

Aku berteriak minta kesempatan, minta dipercayai, tetapi dunia tetap saja berjalan.

Sampai kapan aku seperti ini? Terjebak di sini dan menyia-nyiakan waktu. Sendiri menangis, sendiri kecewa. Hanya aku saja.

Tidak, aku harus bisa pulih dari luka ini. Tanpa berharap orang lain menunggui dan menyemangati. Aku harus bisa bangkit sendiri. Ketika satu per satu dari mereka mulai bosan dan mengundurkan diri.

Namun, ini terlalu sulit…

Hingga kemudian Kau datang dan mengulurkan tangan.

“Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”

Sulit kupercaya, di dunia ini Kau satu-satunya yang tidak tertawa melihat kerapuhan hatiku dan kekacauan hidupku. Dari semua orang, Kau saja yang tidak menyepelekan perasaanku. Hanya Kau, benar-benar hanya Kau, yang tidak mengatakan aku cengeng dan lemah, tetapi bahwa aku bisa, karena aku adalah anak-Mu yang tangguh.

Dan di tengah ketidakberdayaanku itu, lukaku kuletakkan di tangan-Mu. Lalu kulihat perlahan-lahan luka itu sembuh, kakiku bisa berdiri, dan setapak demi setapak melangkah maju.

Terima kasih Tuhan sudah mau menunggui, ketika dunia tak peduli.

Terima kasih Tuhan sudah mau menemani di sepanjang langkah tertatihku.

Berjalan bersama-Mu, meski kadang aku masih terjatuh juga, rasanya tak sesakit yang dulu.

Bagikan Konten Ini
9 replies
  1. Indah
    Indah says:

    Kejatuhanku membuatku menyadari, hanya Allah yang dapat kuandalkan. Bahkan saat kejatuhanku sangat bodoh berulang kali dilakukan dan memalukan, Allah tetap menerimaku apa adanya. Karena mengasihiku itulah keputusanNya. MengenalNya, berelasi, dan hidup bersamaNya adalah anugrah terindah bagiku.
    Great words! Only By His Grace.

  2. eva
    eva says:

    TUHAN adalah gunung batuku dan keselamatanku. Dia Tuhan yang tetap dan akan selalu setia, walaupun terkadang kita tidak ssetia, Dia tetap setia. Terimakasih memilikimu, anugrah terindah bagiku

  3. Marina Fiola
    Marina Fiola says:

    Membaca karya ini…seperti menemukan satu kEkuatan baru yg sangat insipiratif untk menampak wajah Yesus dlam setiap kesedihan yang animatif,reflektif dan selebretif.

  4. anna rejeki simbolon
    anna rejeki simbolon says:

    Dahsyat sekali artikelnya,, Terimakasih untuk artikel yg menguatkan dan semakin mengingatkan saya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Terimakasihh Bapa…

  5. Yesaya Yunus
    Yesaya Yunus says:

    Belajar untuk berjalan bersama Tuhan setiap hari , membawa kita lebih mengenal Dia dan mengerti kehendakNya

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *