Waktu Tenang

Sabtu, 17 Agustus 2013

Waktu Tenang

Baca: Markus 6:30-32

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” —Markus 6:31

Saya merasa takjub ketika memperhatikan pengaruh gaya tarik bulan pada lautan kita yang luas—suatu fenomena yang menciptakan gelombang pasang naik dan surut. Di setiap pergantian gelombang yang pasang surut itu, terdapat suatu masa pendek yang disebut “waktu tenang”, yaitu waktu ketika air pasang tidak naik ataupun surut. Menurut para ilmuwan, inilah saat ketika air “tidak dalam keadaan tertekan”. Saat itulah air mengalami suatu jeda yang tenang sebelum arus gelombang pasang menggelora kembali.

Terkadang dalam jadwal kita yang padat, kita mungkin merasa ditarik ke sana sini oleh berbagai tanggung jawab yang bersaing menuntut perhatian kita. Dalam pelayanan Yesus, kita melihat bagaimana Dia mengerti tuntutan yang dirasakan para pengikut-Nya dan juga pentingnya istirahat. Setelah kembali dari perjalanan pelayanan berdua-dua, kedua belas murid melaporkan hal-hal luar biasa yang Allah sudah lakukan melalui mereka (Mrk. 6:7-13,30). Namun Yesus menjawab: “‘Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!’ Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi” (ay.31-32).

Tanggung jawab apa yang sedang membebani Anda hari ini? Tidak ada salahnya Anda merencanakan waktu untuk beristirahat dan bersantai guna menyegarkan badan dan jiwa Anda supaya pelayanan Anda kepada sesama dapat lebih menghasilkan buah. Yesus menyarankannya dan kita semua membutuhkannya. Dia akan menemui Anda di sana. —HDF

Gembalaku adalah Tuhan
Yang tahu kebutuhanku, dan aku puas;
Di sisi sungai yang tenang, di padang rumput hijau,
Dia menuntunku dan meneduhkanku. —Psalter

Menikmati waktu teduh bersama Allah dapat memberi Anda ketenangan dari-Nya.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Gia
    Gia says:

    karena oleh kemurahannya maka aku mendapatkan air kehidupan kekal dan tidak menjadi haus lagi, melainkan menjadi sumber mata air bagi hidup
    Yesusku ketenanganku 🙂

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *