Burung-Burung Rakus
Jumat, 21 Juni 2013
Baca: 2 Korintus 9:6-15
Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu . . . berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. —2 Korintus 9:8
Setiap tahun saat saya memasang tempat makan bagi burung, burung-burung kolibri kecil langsung sibuk memperebutkan posisi mereka. Meski ada empat celah untuk mendapatkan makanan, setiap burung berebut untuk menempati celah yang digunakan oleh burung di sebelahnya. Sumber makanan mereka sama, yaitu kolam sirup di bagian dasar tempat makan itu. Karena saya tahu bahwa setiap celah itu mengeluarkan makanan yang sama, saya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kerakusan mereka.
Namun kemudian saya bertanya-tanya, Mengapa jauh lebih mudah melihat kerakusan burung-burung itu daripada melihat kerakusan saya sendiri? Saat menerima berkat Allah, saya sering kali menginginkan apa yang diterima oleh orang lain, meskipun saya mengetahui bahwa semua hal yang baik datang dari sumber yang sama, yaitu Allah— dan bahwa persediaan-Nya tidak akan pernah habis. Karena Allah dapat menyediakan hidangan bagi kita bahkan di hadapan musuh-musuh kita (Mzm. 23:5), mengapa kita khawatir kalau-kalau orang lain mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hidup ini?
Allah sanggup untuk membuat kita “berkecukupan di dalam segala sesuatu” sehingga kita akan “berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan” (2Kor. 9:8). Saat kita menyadari pentingnya panggilan kita sebagai pengurus dari kasih karunia Allah (1Ptr. 4:10), kita akan berhenti memperebutkan kedudukan orang lain dan bersyukur untuk tempat yang telah diberikan Allah kepada kita untuk melayani sesama demi nama-Nya. —JAL
Terima kasih, Tuhan, untuk hak istimewa yang kami miliki
untuk melayani-Mu dengan jalan melayani orang lain.
Tolong kami untuk merasa puas di mana pun Engkau telah
menempatkan kami, sehingga Engkau bisa dimuliakan melalui kami.
Kebencian dialami dari memandang orang lain, kepuasan dialami dari memandang kepada Allah.
Terimakasih untjk renungan hari ini, jujur saja , saya pun adlh orng yang sulit juga mengucap syukur,terkadangsaya juga merasa irihati dengan yang didapati orang lain, lewat firman hari ini, sya sadari bahwa saya sebenarnya sudah mendapatkan banyak hal baikdalam hidup ini, hanya blm saja mengucap syukur,…terimakasih Tuhan Yesus..amin
Setuju bahwa kita ga boleh merebut hak orang lain. Ga setuju untuk jadi orang yang gampang puas. Setuju harus banyak bersyukur dan percaya bahwa Tuhan kasih jalan utk org masing2. Jalan, bukan eskalator, jadi manusia tetap harus berusaha. Burung2 kolibri itu ga akan dapat makanan yang disediakan kalo mrk ga berusaha terbang mendatangi sumber makanan tsb. Yang membedakan kualitasnya adalah kolibri2 yang datang dan memperebutkan tempat yang sama atau kolibri2 yang datang dan menempati tempat makanan tanpa merebut tempat kolibri lain. Berusaha tanpa menjadi rakus adalah mungkin. Tidak berusaha dan berharap mendapat jatah adalah malas.