Musim Yang Terbaik
Jumat, 26 April 2013
Baca: Efesus 5:15-21
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, . . . dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. —Efesus 5:15-16
Hidup ini berjalan seperti cuaca yang musim-musimnya datang silih berganti. Suka atau tidak, jalan hidup mendesak kita untuk keluar dari satu musim dan masuk ke musim berikutnya. Dan ketika terdesak masuk ke musim berikutnya, kita sering merasa bimbang bahkan takut pada apa yang akan terjadi pada kita.
Hal ini dialami terutama di musim-musim penghujung hidup kita, ketika kita dihantui dengan berbagai pikiran seperti: Apa saya akan ditinggal sendiri? Apa saya akan selalu sehat? Apa uang saya akan cukup? Apa pikiran saya akan tetap jernih? Sebagaimana halnya dengan setiap musim kehidupan, kita harus memilih—menyia-nyiakan musim itu dengan diliputi oleh ketakutan atau, seperti yang dikatakan Paulus, menggunakan “waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Ef. 5:16).
Apa pun musim yang sedang Anda jalani, Anda dapat senantiasa mengandalkan kesetiaan Allah. Dia telah berfirman, “‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’ Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: ‘Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut’” (Ibr. 13:5-6).
Karena kehadiran Allah dan pemeliharaan-Nya atas Anda, Anda bisa menggunakan waktu Anda sebaik-baiknya di setiap musim yang ada dengan sungguh-sungguh mengikut Yesus, merenungkan firman- Nya dan berdoa, lebih sungguh mengasihi dan mengampuni, dan melayani sesama dengan penuh sukacita dan kemurahan hati.
Allah telah memberkati kita dengan musim yang kita jalani saat ini—gunakanlah sebaik-baiknya! —JMS
Tuhan, berilah aku kerelaan untuk menerima keadaan hidup yang
kualami saat ini, dan tolong aku untuk mengalahkan rasa takut yang
membuatku menyia-nyiakan waktu yang ada. Berilah aku hikmat
dan hasrat untuk menggunakan setiap hari bagi kemuliaan-Mu.
Hidup itu berarti—gunakanlah sebaik-baiknya!
Hidup yang disertai dengan ketakutan akan membawa hidup dengan kesia-siaan, namun hidup yang disertai dengan bersyukur dan hidup memuliakan Nama Tuhan akan membawa hidup dengan sukacita serta kehidupan bersama-Nya dengan kasih setia-Nya selalu. Gb us all.
The Lord Jesus Christ is the best our life forever. Gb us all.
Sebenar2nya renungan hari ini sungguh menusuk saya, hahaha, saya seseorang yg tdk dekat dgn Dia akhir2 ini. Kenapa? Karna saya mempunyai ekspektasi sendiri, dan tdk tercapai sebagaimana yg saya inginkan. Hahaha. Yah, akibatnya, saya hanya menjalani hari2 saya sebagaimana adanya, mengalir tanpa perencanaan, seakan2 hidup saya tidak berharga. Orientasi saya berubah dari menyenangkan hatiNya menjadi menyenangkan hati manusia saja. Dan bisa dibilang saya menjadi semakin jatuh, bukannya bangkit. Melakukan itu tidak gampang. Saran saya, jangan buka celah bagi si jahat untuk mempermainkanmu dan hari2mu. Tuhan menyayangi kita. Apapun yg kita lakukan. Cepatlah kembali padaNya secepat mungkin setelah kamu tersadar, kamu jatuh. 🙂