Mengharapkan Perkara Besar

Jumat, 1 Maret 2013

Mengharapkan Perkara Besar

Baca: Ibrani 11:32-40

Yang karena iman . . . beroleh kekuatan dalam kelemahan. —Ibrani 11:33-34

William Carey adalah orang biasa yang memiliki iman luar biasa. Lahir dari keluarga kelas pekerja di abad ke-18, Carey mencari nafkah sebagai tukang sepatu. Sembari membuat sepatu, Carey mempelajari teologi dan catatan harian dari para penjelajah. Allah menggunakan firman-Nya dan kisah tentang ditemukannya suku-suku bangsa yang baru untuk menaruh beban bagi penginjilan global di dalam hati Carey. Ia berangkat ke India sebagai misionaris, dan ia tidak hanya memberitakan Injil, tetapi juga mempelajari dialek-dialek bangsa India yang memampukannya untuk menerjemahkan firman Allah ke dalam bahasa-bahasa tersebut. Kerinduan Carey bagi pekerjaan misi ini terungkap melalui kata-katanya: “Harapkan perkara-perkara besar dari Allah; lakukan perkara-perkara besar bagi Allah.” Carey menerapkan ungkapan tersebut di dalam hidupnya, dan ribuan orang telah tergugah untuk mengikuti jejaknya dalam melayani sebagai misionaris.

Alkitab bercerita tentang banyak tokoh. Iman mereka kepada Allah telah menghasilkan dampak yang mengagumkan. Kitab Ibrani menceritakan tentang mereka “yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan” (11:33-34).

Daftar para pahlawan iman ini terus bertambah di sepanjang zaman, dan kita pun dapat menjadi bagian dari daftar tersebut. Karena kuasa Allah dan kesetiaan-Nya, kita dapat melakukan perkara-perkara besar bagi Allah dan mengharapkan perkara-perkara besar dari-Nya. —HDF

Jika Allah bisa menggantungkan bintang di langit,
Bisa melukis awan yang berarak lalu,
Bisa mengutus matahari melintasi langit,
Apa yang bisa dilakukan kuasa-Nya melalui dirimu? —Jones

Jika Allah menjadi mitra Anda, Anda dapat merancang perkara-perkara besar!

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. Galih
    Galih says:

    Dengan kasih Allah yang selalu menolong kita terhadap persoalan,ujian,perkara hidup ini pada waktu yang tidak kita duga, kita akan dihadapkan pada perkara kecil setelah kita dapat menyelesaikan perkara kecil barulah kita dapat mengharapkan perkara yang lebih besar lagi dan Dia akan selalu menolong dan menyelesaikan perkara2 tsb indah pada waktunya. Gb us all.

  2. Lian Purba
    Lian Purba says:

    Luarbiasa…. Sangat memberkati…. Lagi FirmanNya: Jika burung diudara yang Dia pelihara….

    Sungguh besar Allah kita … sungguh besar Yesus kita… Haleluyah…

  3. suhartowo
    suhartowo says:

    Kuasa Allah tidak ada tandingannya di dunia ini tentunya kita dapat menggunakannya untuk menolong dan membantu sesamanya dengancuma-cuma,sebagaimana murid-murid Yesus diutus untuk melayani sesamanya demikian pula kita melakukannya saat ini didalam hidup kita.

  4. Yudhi
    Yudhi says:

    Jika Allah bisa menggantungkan bintang di langit,
    Bisa melukis awan yang berarak lalu,
    Bisa mengutus matahari melintasi langit,
    Apa yang bisa dilakukan kuasa-Nya melalui dirimu? —Jones

    Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin, MujizatNya disediakan bagi kita semua yang percaya dan berharap kepadaNya.

    Amin

  5. Lin
    Lin says:

    That’s Right,,,,Karna Iman kita di selamatkan
    “(Efesus 2:8-9) – “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *